SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang terus mendorong percepatan penurunan angka stunting dengan melibatkan lintas sektor. Melalui kolaborasi antara Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), digelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) tingkat Kelurahan, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam menekan angka stunting yang masih menjadi tantangan serius di wilayah Kota Serang.
Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan mengatakan, bahwa saat ini telah terjadi perubahan nomenklatur dan pendekatan dalam penanganan stunting di daerah.
“Kalau sebelumnya kita mengenal Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), kini istilah tersebut berkembang menjadi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting atau TP3S. Artinya, fokus kita tidak hanya pada penanganan, tapi juga pencegahan stunting sejak dini,” katanya.
Anthon menjelaskan, pada tahun 2025 ini telah ditetapkan 20 kelurahan sebagai lokasi prioritas penanganan stunting. Lokasi ini ditentukan berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang dan hasil pendataan keluarga tahun 2023.
“Jumlah balita stunting di Kota Serang saat ini mencapai sekitar 800 kasus. Sementara itu, jumlah keluarga berisiko stunting berada di angka 18.421 keluarga, yang terbagi dalam lima klaster risiko,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut juga ditegaskan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk pemerintah kelurahan, kader kesehatan, dan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan. Program edukasi gizi, pendampingan keluarga, serta peningkatan akses layanan kesehatan ibu dan anak menjadi fokus utama strategi TP3S. (Red)