SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Walikota Serang pada Kamis (12/6/2025), tidak ditemui oleh Walikota Serang Budi Rustandi.

Menanggapi hal itu, Walikota Serang, Budi Rustandi mengatakan, dari pada demo, ia lebih berkenan tertib dengan cara audiensi dan diskusi langsung bersama dirinya untuk memberikan masukan.

“Demo itu kan haknya masyarakat dan itu boleh. Cuman saya lebih berkenan audiensi lebih masuk diskusinya dan tidak mengganggu ketertiban umum,” katanya.

Budi Rustandi juga menegaskan bahwa, dirinya menyerap aspirasi dari pendemo hanya saja lebih baik tertib agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saya lebih berkenan audiensi dan diskusi untuk memberikan masukan kepada kami sebagai pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Serang dalam kepemimpinan saya,” ujarnya.

Dikatakan Budi Rustandi, 100 hari kerja itu bukan merupakan tolak ukur kepala daerah menentukan keberhasilannya.

Hanya, lanjut Budi, program 100 kerja itu momentum seorang kepala daerah membuat konsep-konsep atau dasar-dasar pembangunan yang akan dilaksanakan lima tahun kedepan.

Sedangkan terkait pendemo yang menilai Budi-Agis gagal dalam 100 hari kerja, kata Budi, itu haknya masyarakat.

“Kalau menganggap gagal itu haknya masyarakat karena yang namanya membangun tidak mungkin 100 hari kerja langsung simsalabim dengan biaya ratusan miliar. Mana ada pembangunan tiga bulan selesai,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini