SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Kelurahan Margaluyu, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, mencatat sebanyak 175 bangunan milik warga berada dalam rencana relokasi akibat kondisi lahan pertanian yang sudah tidak produktif. Relokasi ini muncul atas permintaan sebagian warga yang lahannya kerap terendam air, bahkan saat musim kemarau.

Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Margaluyu, Misri mengatakan, bahwa proses pendataan telah dilakukan pihaknya melalui ketua RT di lingkungan masing-masing. Data yang masuk kemudian direkap untuk dilaporkan ke pihak dinas terkait di Pemerintahan Kota (Pemkot) Serang.

“Sementara ini kami sudah mendata. Dari data itu kami kumpulkan dari RT, lalu kami rekap. Terkait penggusurannya, kami serahkan sepenuhnya kepada Pemkot ataupun dinas terkait karena mereka yang memiliki kewenangan,” ujar Misri, Sabtu (26/7/2025).

Dari total 175 bangunan yang tercatat, menurut Misri, terdiri dari hunian, tempat usaha, hingga warung-warung keci berdiri di atas Kali Padek. Namun hingga saat ini, pihak kelurahan belum menerima surat edaran resmi ataupun arahan teknis dari Pemkot Serang terkait langkah selanjutnya.

“Belum ada pemberitahuan resmi. Kami sempat menanyakan lewat telepon ke Pemkot dan Dinas terkait, tapi jawabannya masih menunggu. Apakah setelah Sukadana atau setelah mana, kami belum tahu pasti. Kami pun belum bisa melakukan sosialisasi karena belum ada dasar hukumnya,” jelasnya.

Misri menambahkan bahwa relokasi ini tidak terkait dengan pengembangan industri, melainkan untuk perbaikan lahan pertanian yang sudah bertahun-tahun tidak dapat digarap. 

“Lahan sawah itu dangkal dan penuh lumpur. Masyarakat mengeluh karena meski kemarau, air tetap menggenang. Maka ada usulan dari warga sendiri agar direlokasi,” ujarnya.

Terkait antisipasi kericuhan, pihak kelurahan masih menunggu langkah resmi dari Pemkot Serang. 

“Kami dari kelurahan akan berkoordinasi dengan kecamatan dan dinas terkait. Kalau ada sosialisasi resmi, kita akan bantu pelaksanaannya. Yang jelas, bangunan yang terdampak berada di 3 RT dan 3 RW, dengan kondisi campuran antara bangunan permanen dan semi permanen,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini