SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang kembali melakukan penataan di kawasan Pasar Induk Rau (PIR) dengan menertibkan seluruh pedagang yang berada di Eks Terminal Cangkring pada esok hari, Sabtu (9/8/2025).

Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Dinkopukmperindag) Kota Serang, Wahyu Nurjamil mengatakan, pedagang diberikan waktu satu hari untuk membongkar sendiri lapak mereka sebelum dilakukan penertiban oleh Pemkot Serang.

“Permintaan pedagang kami akomodir. Mereka ingin membongkar secara mandiri, dan kami beri waktu satu hari. Tapi kalau besok masih ada yang bertahan, pembongkaran akan dilakukan oleh pemerintah daerah,” tegas Wahyu, Kamis (8/8/2025).

Selain pembongkaran, pedagang juga mengajukan permintaan untuk tetap ditempatkan di lantai dasar. Menanggapi hal ini, Pemkot Serang memfasilitasi pertemuan antara para pedagang dengan pihak pengelola PT Pesona Banten Persada. Hasilnya, disepakati pengaturan lokasi secara bergantian agar seluruh pedagang tetap bisa beraktivitas ekonomi meski bersifat sementara.

“Tadi kami panggil pihak PT Pesonanya agar bisa diatur pembagian tempat secara adil. Ini hanya lima bulan ke depan sebelum pembangunan total dimulai. Jadi kami minta saling menggeser agar semua terakomodir,” ujarnya. 

Wahyu mencatat ada sekitar 30 hingga 35 pedagang di area Terminal Cangkring yang mayoritas menjual sayuran, tahu, hingga kebutuhan dapur kering seperti bawang dan lainnya.

Penataan ini dilakukan sebagai langkah awal menuju pembangunan ulang kawasan Rau oleh Walikota Serang tahun depan. Menurut Wahyu, kawasan ini akan dibangun dari nol dan seluruh pedagang akan direlokasi ke tempat sementara yang ditentukan pemerintah. Hal ini juga untuk mengatasi masalah kemacetan, penegakan aturan, serta saluran irigasi yang menyebabkan banjir di sekitar Rawa.

“Ini bukan semata membangun ulang, tapi bagian dari penataan besar-besaran. Kita ingin kawasan Rau ini lebih tertib, bebas macet, dan tidak lagi langganan banjir. Nantinya seluruh pedagang akan dipindahkan sementara ke lokasi relokasi resmi,” jelas Wahyu. 

Hingga saat ini, dari total 604 pedagang yang berjualan di luar bangunan, masih ada sekitar 100-an pedagang yang belum dibongkar lapaknya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini