SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang menggelar Rapat Paripurna dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-18 Kota Serang, Minggu (10/8/2025).
Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Kota Serang, Muji Rohman, dan dihadiri oleh Walikota Serang Budi Rustandi, Wakil Walikota Serang Nur Agis Aulia dan pejabat di Lingkungan Pemkot Serang.
Hadir juga unsur Forkopimda, anggota DPRD, tokoh masyarakat, kepala perangkat daerah, serta pimpinan organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan.
Dalam sambutannya, Walikota Budi Rustandi menyampaikan rasa syukur dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan 18 tahun Kota Serang.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada seluruh elemen masyarakat yang telah berkontribusi dalam pembangunan kota ini,” ujarnya.
Ia juga menegaskan kembali tema perayaan tahun ini, yaitu “Kota Serang Kreatif, Kota Serang Berbudi”.
“Dengan harapan Kota Serang agar terus berkarya kreatif, berinovasi, serta menjadi kota yang bersih, berbudaya, dan berpendidikan,” katanya.
Budi mengatakan, penanganan banjir perkotaan, penertiban saluran air di sekitar Kepandean dan Pasar Induk Rau (PIR), hingga penataan sejumlah kawasan yang menjadi perhatian publik kini menjadi fokus utama.
Kawasan seperti Lingkungan Sukadana, Stadion Maulana Yusuf, Tamansari, Kawasan Royal dan Pasar Induk Rau telah masuk dalam prioritas penataan.
“Langkah ini diharapkan mampu menciptakan tata ruang kota yang lebih tertib, nyaman, dan sesuai peruntukan,” jelasnya.
Menurutnya, proses penertiban seringkali tidak mudah karena memunculkan beragam pandangan dari masyarakat. Namun, ia menegaskan, kebijakan ini bukan semata-mata untuk menggusur, melainkan demi memberikan manfaat jangka panjang.
“Pemerintah memiliki rencana jelas agar kawasan tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” ujarnya.
Sebagai contoh, Lingkungan Sukadana yang merupakan sempadan sungai harus bebas dari bangunan liar agar aliran air tidak terhambat dan memicu banjir.
Stadion Maulana Yusuf akan diperbaiki menjadi pusat olahraga yang representatif, Taman Sari dirancang sebagai ruang hijau untuk rekreasi keluarga, sementara Pasar Induk Rau akan ditata ulang menjadi pasar tradisional modern yang mendukung aktivitas ekonomi.
“Dialog terbuka dan transparansi adalah prinsip yang kami pegang, agar setiap kebijakan dapat diterima dengan baik oleh semua pihak,” tandasnya. (Red)









