SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dana Alokasi Umum (DAU) yang bersumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) untuk Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tahun 2026 dipangkas menjadi Rp 185 miliar. Pemangkasan DAU berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran belanja yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 29 Tahun 2025.
Walikota Serang, Budi Rustandi mengatakan, bantuan DAU Pemkot Serang dari pemerintah pusat tahun 2026 berkurang. Pemangkasan DAU itu berpotensi kepada pembangunan di Kota Serang yang akan mandek alias tertunda.
“Apalagi ini se-Indonesia kita dikurangi dana DAU kita. Kota Serang kebagian Rp 185 miliar. Bayangin,” ujar Budi, Minggu (28/9/25).
Ia menjelaskan, Pemkot Serang harus berupaya keras untuk mendulang potensi-potensi pendapatan asli daerah (PAD) yang baru, karena pemangkasan dana transfer dari pemerintah pusat itu sangat berimbas terhadap percepatan pembangunan di Kota Serang.
“Berarti kan daerah harus kerja keras, harus mandiri tidak tergantung kepada dana transfer bagaimana menciptakan PAD-PAD yang baru. Potensi-potensinya,” jelas dia.
Budi mengaku pihaknya sempat terkejut saat mengetahui DAU Pemkot Serang hanya mendapat Rp 185 miliar.
“Itu tahun depan dan sangat berpengaruh sekali. Sekarang gimana nggak pusing. Rp 185 miliar. Belanja pegawai berapa, ini berapa. Jadi itu hanya sedikit,” tuturnya.
Ia mengaku pihaknya harus berjuang keras dalam mengoptimalkan PAD di Kota Serang.
“Nah kalau daerah ini nggak segera ambil tindakan terkait bagaimana mengoptimalisasikan terkait pendapatan dari yang lain investasi. Waduh,” kata Budi.
Budi menyebutkan, tahun sebelumnya DAU Pemkot Serang mencapai setengah triliun rupiah.
“Kita dapatnya itu totalnya Rp 500 sekian miliar. Tapi karena ada DAU dikurangi 25 persen sekian ya tinggal dikurangi aja. Kita pengurangan Rp 186 miliar dikurangi 500 sekian sisanya itu baru dikelola oleh pemerintah. Kecil kan,” sebut dia.
Ia mendorong OPD penghasil harus bekerja keras dalam mendulang pundi-pundi uang melalui PAD.
“Menutupi kekurangan itu berarti saya harus cari investasi, harus cari potensi-potensi dari yang lain termasuk PAD parkirnya kita evaluasi termasuk dari potensi yang lain. Kalau PBB saya nggak mau naikin ya. Ini kita cari potensi yang lain mana yang belum termasuk PBG yang belum dievaluasi itu kita upaya termasuk pasar Rau nanti kita ambil alih untuk menambah PAD juga,” tandasnya. (Red)









