Oleh: Dede Febrisal

Semester: 7

Jurusan: Ilmu Pemerintahan Unpam Serang

Perubahan sosial adalah keniscayaan dalam masyarakat modern. Dalam dua dekade terakhir, laju perubahan tersebut meningkat drastis seiring kemajuan teknologi, pergeseran struktur ekonomi, dan dinamika budaya global. Dari sekian banyak sektor yang terdampak, pendidikan menjadi area yang paling strategis sekaligus paling rentan menghadapi ketertinggalan. 

Di tengah kompleksitas tersebut, gagasan perubahan sosial yang berkelanjutan dalam pendidikan menjadi sangat relevan, bukan hanya sebagai wacana, tetapi sebagai prasyarat kemajuan bangsa.

Pendidikan tidak lagi dapat dikelola dengan pendekatan lama yang mengandalkan rutinitas, pola linear, dan asumsi stabilitas. Dunia kerja berubah cepat, generasi baru tumbuh dengan pengalaman digital, sementara tantangan sosial seperti ketimpangan, disrupsi teknologi, dan rendahnya resiliensi masyarakat semakin nyata. 

Karena itu, transformasi pendidikan harus bergerak menuju arah keberlanjutan (sustainability): perubahan yang terencana, konsisten, berorientasi masa depan, dan mampu mendistribusikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

Perubahan Sosial dan Kompleksitas Pendidikan Hari Ini

Pendidikan selalu menjadi cerminan perubahan sosial. Semakin tinggi mobilitas masyarakat, semakin besar tuntutan terhadap kompetensi baru. Ketika digitalisasi ekonomi semakin mendalam, sekolah dituntut menanamkan literasi digital pada siswa. Ketika dunia kerja menuntut kreativitas dan kemampuan kolaboratif, kurikulum harus bertransformasi dari pola instruksional ke pola pembelajaran yang berbasis proyek, riset, dan pemecahan masalah.

Perubahan sosial dalam pendidikan tidak sekadar berkaitan dengan teknologi, tetapi juga budaya, kebijakan, dan struktur institusional. Setidaknya ada tiga level perubahan yang saat ini berlangsung simultan:

1. Perubahan struktural, yang terkait dengan kebijakan kurikulum, manajemen sekolah, sistem pendanaan, dan tata kelola pendidikan.
2. Perubahan kultural, mencakup nilai, kebiasaan, dan kultur belajar di sekolah maupun keluarga.
3. Perubahan teknologis, yang meliputi digitalisasi pembelajaran, pemanfaatan artificial intelligence (AI), big data, hingga personalisasi belajar.

Namun kenyataannya, perubahan yang terjadi masih bersifat parsial dan seringkali terputus oleh pergantian kebijakan. Di sinilah konsep perubahan berkelanjutan menjadi krusial.

Apa Itu Perubahan Pendidikan yang Berkelanjutan?

Dalam konteks pendidikan Indonesia, keberlanjutan memiliki tiga makna penting: konsistensi arah transformasi, mendorong inklusivitas dan pemerataan, serta memperkuat kapasitas adaptasi.

Tantangan Aktual yang Menghambat Keberlanjutan.

Beberapa hambatan fundamental mencakup ketimpangan mutu pendidikan, kultur resistif terhadap inovasi, kompetensi digital yang belum merata, ketidakkonsistenan kebijakan, dan keterbatasan pendanaan.

Langkah-Langkah Strategis untuk Mendorong Perubahan Berkelanjutan

Strategi penting meliputi pembangunan kebijakan jangka panjang, transformasi guru sebagai agen perubahan, digitalisasi untuk pemerataan, kolaborasi multipihak, penguatan budaya sekolah, serta pendanaan yang transparan dan tepat sasaran.

Pendidikan untuk Masa Depan yang Tangguh, Perubahan sosial tidak dapat dihentikan, tetapi dapat diarahkan. Pendidikan merupakan alat paling kuat untuk memastikan arah perubahan tersebut menuju masa depan yang inklusif, produktif, dan berdaya saing. Transformasi pendidikan yang berkelanjutan akan menentukan kualitas generasi masa depan sekaligus kemampuan Indonesia untuk bersaing di tengah perubahan dunia.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini