SERANG, BANTENINTENS.CO.ID — Walikota Serang Budi Rustandi mengunjungi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Kota Serang untuk mengikuti kegiatan mengaji bersama siswa. Kegiatan ini menjadi bagian dari ajakan kepada seluruh pelajar di Kota Serang agar aktif mengikuti Program Serang Mengaji yang diterapkan di sekolah.
Program Serang Mengaji mulai diterapkan secara bertahap di sekolah-sekolah tingkat SMP di Kota Serang sebagai pembiasaan membaca Al-Qur’an sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Program ini difokuskan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an bagi siswa yang masih belum lancar.
Walikota Serang, Budi Rustandi mengatakan, pembiasaan mengaji penting untuk membentuk akhlak dan meningkatkan ketakwaan peserta didik. Menurutnya, membaca Al-Qur’an menjadi pengingat nilai-nilai keagamaan sekaligus pelindung dari perilaku negatif.
“Program ini mengajak anak-anak untuk membiasakan mengaji. Tujuannya meningkatkan akhlak dan ketakwaan, sekaligus menjauhkan dari perbuatan yang tidak baik,” ujarnya, Senin (15/12/2025).
Ia menjelaskan, Program Serang Mengaji dilaksanakan melalui kerja sama dengan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) Provinsi Banten tanpa menggunakan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Seluruh mushaf Al-Qur’an yang digunakan dalam kegiatan berasal dari dukungan BWA.
Berdasarkan hasil pendataan, dari sekitar 6.800 siswa tingkat SMP di Kota Serang, tercatat 1.658 siswa belum lancar membaca Al-Qur’an. Setelah dilakukan pembinaan, sebanyak 780 siswa dinyatakan sudah lancar membaca, sementara 899 siswa masih memerlukan pendampingan lanjutan.
“Ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dikejar bersama,” kata Budi.
Untuk siswa yang belum lancar membaca Al-Qur’an, pemerintah daerah menyiapkan pola pembinaan khusus dengan pendampingan guru mengaji. Pembelajaran dirancang secara fleksibel, baik tatap muka maupun daring, dengan sistem pendampingan menyerupai kelas privat agar kemampuan membaca siswa dapat meningkat.
Program pembinaan difokuskan pada siswa kelas IX tingkat SMP. Selain itu, Wali Kota Serang menyebut program ini akan diperluas ke seluruh jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, hingga masyarakat umum yang belum bisa mengaji.
“Kita akan bantu semuanya, tidak hanya pelajar,” ujarnya.
Budi menjelaskan, kewenangan Pemkot Serang saat ini mencakup pembinaan hingga jenjang SMP. Oleh karena itu, pelaksanaan program Serang Mengaji diawali dari tingkat SMP sebelum diperluas ke jenjang lainnya.
“Kita mulai dari SMP dulu. Yang belum lancar mengaji masih 899 siswa. Ini tugas bersama untuk kita selesaikan,” ujar Budi Rustandi.
Ia menjelaskan, pelaksanaan mengaji dilakukan wajib sebelum proses belajar mengajar. Durasi membaca Al-Qur’an juga diminta lebih panjang agar siswa terbiasa dengan pelafalan dan tajwid.
“Saya minta jangan terlalu pendek, minimal dua lembar supaya lidahnya terbiasa dan tajwidnya jalan,” katanya.
Selain di sekolah, Budi Rustandi juga menekankan pentingnya kebiasaan mengaji di lingkungan keluarga. Ia mengaku tetap meluangkan waktu untuk mengaji secara rutin sebagai contoh bagi anak-anak.
“Mengaji itu harus dibiasakan, baik di sekolah maupun di rumah,” tandasnya. (Red)









