SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Banjir masih menggenangi sejumlah wilayah di Kota Serang hingga Kamis siang (18/12/2025). Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mencatat enam kejadian banjir di Kecamatan Kasemen, Cipocok Jaya, dan Walantaka. Sebanyak 806 rumah terendam dengan 937 kepala keluarga atau 3.516 jiwa terdampak.
Di Kecamatan Kasemen, genangan terjadi di Lingkungan Rujak Beling, Kendal, dan Tanggul Jaya dengan ketinggian air 15 hingga 40 sentimeter. Dampaknya, 108 rumah dengan 361 jiwa terdampak. Di Lingkungan Kendal, 15 warga mengungsi karena genangan belum surut.
Kecamatan Cipocok Jaya menjadi wilayah dengan dampak terluas. Banjir merendam Komplek Untirta Permai dan Komplek Grand Sutra dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Sebanyak 548 rumah dan 2.730 jiwa terdampak, dan hingga Kamis siang air masih menggenangi permukiman.
Di Kecamatan Walantaka, banjir melanda Komplek Grand Sutera Blok D1 hingga D8, Kelurahan Teritih. Sebanyak 150 rumah dengan 425 jiwa terdampak, dengan ketinggian air mencapai 70 sentimeter.
Selain banjir, empat kejadian cuaca ekstrem berupa rumah roboh dilaporkan di Kecamatan Taktakan, Serang, dan Kasemen. Longsor juga terjadi di Lingkungan Cikoak, Kelurahan Cilowong, Kecamatan Taktakan. Seluruh kejadian masih dalam proses pendataan lanjutan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang, Diat Hermawan, mengatakan peningkatan debit air terpantau di sejumlah aliran sungai, di antaranya Kali Cibanten, Kali Padma Raya, Kali Banten, dan Kali KSB.
“Petugas masih melakukan pemantauan dan asesmen di lokasi terdampak, terutama di wilayah yang hingga siang ini airnya belum surut,” kata Diat.
Ia menjelaskan, pihaknya telah menyiagakan personel untuk mengantisipasi kemungkinan banjir susulan seiring kondisi cuaca yang masih berawan.
“Kami meminta warga tetap waspada, khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan, serta segera melapor jika terjadi kondisi darurat,” ujarnya.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan yang disertai angin kencang dan sambaran petir, mengingat kondisi cuaca masih belum stabil.
“Warga diminta berhati-hati terhadap cuaca ekstrem, termasuk risiko angin kencang dan petir,” jelasnya.
BPBD juga mengajak masyarakat melakukan gotong royong membersihkan lingkungan, terutama saluran air dan sampah, guna mengurangi potensi genangan lanjutan.
“Pencegahan bisa dilakukan dari lingkungan masing-masing dengan menjaga kebersihan drainase,” ucapnya.
Diat menambahkan, masyarakat diminta segera melapor apabila terjadi bencana melalui kanal resmi BPBD serta melakukan penyelamatan mandiri sesuai kemampuan sambil menunggu petugas tiba di lokasi.
BPBD Kota Serang terus melakukan pemantauan debit air sungai, asesmen lapangan, serta menyiagakan personel dan peralatan di wilayah rawan bencana. (Red)









