SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Sekitar 4.424 orang dari berbagai usia di Kota Serang terserang penyakit infeksi saluran napas atas (ISPA). Dengan rincian, 1.793 anak usia nol sampai lima tahun, kemudian anak usia enam sampai sembilan tahun sebanyak 600, dan orang dewasa di bawah usia 60 tahun sebanyak 1.637, serta lanjut usia (Lansia) sebanyak 394 orang.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Tata mengatakan, berdasarkan data per bulan Juni 2023, kasus ISPA di Kota Serang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan, menurut data yang diterima Dinkes dari enam Puskesmas yang tersebar di enam kecamatan, kasusnya saat ini mencapai sekitar 4.424.

“Jadi data ini kami ambil dari pasien yang berobat ke puskesmas di bulan juni kemarin. Totalnya, anak bayi dari usia nol sampai lima mencapai 1.793. Kemudian usia 5-9 tahun 600 anak, dan di bawah 60 tahun totalnya 1.637 orang. Sedangkan yang terakhir, ahir lansia ada 394 orang,” katanya, Rabu (23/8/2023).

Dengan angka kasus yang cukup tinggi tersebut, menurut dia, peningkatan ISPA di Kota Serang tidak terlalu signifikan penyebarannya. Sebab, terdapat dua faktor penyebab dari timbulnya infeksi saluran pernapasan itu dipengaruhi oleh iklim atau cuaca dan lingkungan tempat tinggal masyarakat.

“Memang peningkatannya sebetulnya tidak begitu signifikan. ISPA itu sebenarnya dipengaruhi dari dua hal, yaitu iklim dan lingkungan. Bahkan, memang setiap tahun selalu ada, karena faktor dari lingkungan itu sendiri yang paling banyak,” ujarnya.

Dikatakan dia, sampai saat ini belum ada kasus ISPA yang menyebabkan pasien hingga meninggal dunia. Bahkan, sebagian besar diklaim dapat tertangani dengan baik dengan cara pengobatan rutin yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas.

“Alhamdulillah dari yang terkena ISPA, bisa diobati dan sudah mendapatkan pelayanan kesehatan. Memang, datanya tidak ada yang sampai mengalami kematian,” tuturnya.

Tata mengaku, hingga saat ini, Dinkes Kota Serang telah melakukan berbagai upaya, salah satunya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai ISPA yang seringkali terjadi di wilayah Kota Serang. Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi penekanan atau menurunkan jumlah kasus pada infeksi saluran pernapasan atas. Apalagi, kondisi cuaca atau iklim di Indonesia, khususnya Kota Serang sedang dalam kondisi yang kurang baik.

“Untuk mengantisipasi, kami melakukan edukasi terkait fenomena alam saat ini. Seperti musim kemarau dan dampak dari debu, yang kemudian berdampak terhadap saluran pernapasan atas. Kami, juga beserta puskesmas melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit ISPA,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini