SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pesantren Daar Al Ilmi, Cikulur, Kota Serang, menggelar Seminar Wawasan Kebangsaan bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kota Serang dan Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten, Selasa (3/10/2023).
Dalam acara ini, beberapa tokoh penting hadir, antara lain, KH. DR. Abdul Rozak MA (Kepala Kemenag Kota Serang), KH. Drs. Faturahman (Kabid Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten), Ustad Miftah (Kepala Madrasah Aliah Ponpes Daar Al Ilmi), KH. DR. Hasanudin (Pengawas Ponpes Daar Al Ilmi), Tenaga Pengajar Ponpes Daar Al Ilmi, Santri dan Santriwati Ponpes Daar Al Ilmi sebagai audiens sebanyak 70 orang, dan Satgas I Banten.
Kegiatan ini dimulai dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, menandakan semangat persatuan dan kesatuan dalam acara tersebut.
KH. DR. Abdul Rozak MA, Kepala Kemenag Kota Serang, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini tidak hanya dilaksanakan di Ponpes Daar Al Ilmi tetapi juga telah dijadwalkan untuk semua Ponpes di Kota Serang. Ia juga mengingatkan pentingnya Undang-Undang no 18 tahun 2019 tentang Pesantren yang telah diakui oleh pemerintah sebagai bentuk pengakuan terhadap pesantren dalam sejarah panjang Indonesia.
Menurutnya, Undang-Undang tersebut memastikan bahwa semua Ponpes, baik Modern maupun Salafi, harus mematuhi aturan dan kebijakan pemerintah serta selaras dengan syariat Islam yang berlaku di Indonesia. Ia juga menekankan tiga fungsi penting Ponpes, yaitu pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan.
KH. Drs. Faturahman, Kabid Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten, memberikan materi tentang ‘Wawasan Kebangsaan dalam Bingkai NKRI menyikapi Pemilu serentak tahun 2024.’ Ia menguraikan pentingnya wawasan kebangsaan sebagai landasan kesatuan dan persatuan dalam negara yang memiliki banyak agama dan keberagaman etnis.
Acara ini juga diisi dengan sambutan dari Kepala MA Daar al Ilmi Ustad Miftah yang menekankan pentingnya memahami dan menerapkan wawasan kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mencatat bahwa santri/santriwati yang hadir sudah berumur 17 tahun dan berhak memilih pada Pemilu 2024, tetapi Ponpes Daar Al Ilmi tidak mempengaruhi atau memaksa mereka untuk memilih salah satu pasangan calon.
Seminar tersebut juga mencakup sesi tanya jawab yang atraktif dan relevan dengan tema, serta diakhiri dengan pernyataan dukungan terhadap Pemilu Damai. Kegiatan ini berlangsung dengan aman dan tertib dan merupakan langkah positif menuju Pemilu 2024 yang damai dan berkeadilan.
Sebagai Informasi lain mengenai Seminar Wawasan Kebangsaan. Semoga wawasan kebangsaan ini terus ditingkatkan demi kemajuan Indonesia. (Red)