SERANG, BI -Bagi perguruan tinggi, kegiatan belajar mengajar melalui sistem daring dinilai lebih efektif serta menghemat biaya gedung dan infrastruktur. Sebab, pihak kampus tidak perlu repot menyediakan ruang kelas, bahkan gedung untuk menampung mahasiswanya.
Dikatakan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) komisi V Provinsi Banten, Furtasan Ali Yusuf, tidak hanya menghemat dari segi biaya gedung dan infrastruktur lainnya, tapi lembaga perguruan tinggi juga memungkinkan memiliki mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia.
“Jadi bisa menghemat infrastruktur atau biaya gedung. Kemudian, mahasiswa pun tersebar dari Sabang sampai Merauke, bahkan dari luar negeri sekalipun, mereka bisa mengakses melalui aplikasi yang disediakan berbagai platform,” katanya, Sabtu (4/7/2020).
Hal itu juga, ucap dia, seperti yang telah dikembangkan oleh Universitas Terbuka (UT), yang membuka layanan kuliah jarak jauh bagi mahasiswa yang berada di luar daerah. “Jadi tiba-tiba mahasiswanya itu ketemu di tempat wisuda. Seperti pembelajaran yang dikembangkan di kampus UT,” ujarnya.
Kedepan, pihaknya juga akan meminta Pemerintah Pusat agar membuatkan regulasi terkait pembelajaran daring bagi kampus, baik negeri mau pun swasta. Tujuannya, agar lembaga pendidikan mulai dari sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi memiliki payung hukum yang kuat dalam menerapkan pembelajaran secara daring atau pun sistem jarak jauh.
“Apalagi dengan kondisi Covid-19 saat ini, pemerintah pun harus peka dan secepatnya membuat regulasi-regulasi baru. Terutama dari kementerian yang mengatur pembelajaran secara daring. Karena kalau jalan sendiri-sendiri, itu kurang efektif dan tidak menyeluruh,” kata dia.
Selain itu kata dia, dengan adanya payung hukum yang kuat, kampus di Indonesia bisa menyerap lebih banyak mahasiswa tanpa harus terbebani membangun infrastrukur atau bangunan yang mahal. “Ke depan tidak perlu lagi membangun kampus atau gedung yang tinggi dan banyak. Nanti cukup belajar seperti ini saja (daring), dosennya ada di kampus atau di rumah, tapi mahasiswanya ada dimana-mana,” katanya.
Sementara, seorang mahasiswa di salah satu kampus swasta di Kota Serang Wulandari mengatakan, bila sistem pembelajaran daring diterapkan, maka biaya kuliah pun tidak harus mahal. “Seharusnya memang seperti itu, karena kan tidak ada gedung, jadi otomatis biaya pun tidak perlu mahal,” ucapnya.
Apabila hal itu benar adanya, ia pun mengaku setuju dan berharap seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan pendidikan yang layak. “Kalau saya jujur, setuju dan mendukung kalau memang benar begitu. Sehingga anak-anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan hingga tingkat atas,” tuturnya. (Tri/Red)