SERANG, BI – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia (Aspedi) Provinsi Banten, menggelar acara simulasi tata cara pelaksanaan pernikahan di tengah New Normal di Resto Kebon Kubil Jalan Bhayangkara, Cipocok Jaya, Kota Serang, Kamis (9/7/2020).
Walikota Serang, Syafrudin yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, berdasarkan Peraturan Walikota (Perwal) nomor 18 Tahun 2020 (tentang penanganan Covid-19 di Tempat Keramaian dan Fasilitas Umum dalam Masa Transisi Pemberlakuan Tatanan Normal Baru) segala kegiatan baik perdagangan jasa maupun yang lainnya sudah mulai dibuka (Diizinkan).
“Dalam tatanan transisi era new normal saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sudah mengizinkan resepsi pernikahan, baik di gedung maupun di rumah,” kata Syafrudin kepada wartawan, Kamis (9/7/2020).
Meskipun Pemkot Serang sudah mengizinkan, namun kata Syafrudin, penyelenggara pesta pernikahan wajib menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
“Kami sangat mengapresiasi sekali pelaksanaan simulasi pesta pernikahan ini. Atas nama Pemkot Serang sudah mengizinkan untuk melaksanakan pesta pernikahan. Akan tetapi, harus menerapkan protokol kesehatan dan membatasi jumlah tamu undangan,“ jelas Syafrudin.
Dijelaskan Syafrudin, salah satu protokol kesehatan yang harus dijalani yakni mengikuti ketentuan pada kapasitas tamu undangan pernikahan.
“Kalau kapasitas 1.000 orang jangan masuk semua, mnimalnya yang masuk 300 orang. Jadi harus bergantian dan bergiliran, misalnya dibagi tuh untuk tamu yang datang pagi, siang, sore dan malam,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Aspedi DPW Banten, Febriansyah Selamat Pribadi, mengungkapkan bahwa simulasi tata cara pelaksanaan pernikahan di kondisi new normal ini guna meminimalisir penyebaran Covid-19.
“Ini juga menjawab rekan-rekan pengusaha dekorasi, sejak ada korona penyelenggaraan pesta pernikahan tidak ada. Kalaupun ada dilakukan di rumah dan hanya sebatas akad saja,“ ucapnya.
Febriansyah juga menambahkan, simulasi ini tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan dan memastikan tamu undangan menjaga jarak serta membatasi tamu undangan yang datang.
“Simulasi ini dilakukan guna memberi informasi terhadap masyarakat bahwa pesta pernikahan tetap dapat dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, sehingga produk perekonomian di sektor dekorasi dapat berjalan dan pulih kembali,” jelasnya. (Na/Red)