SERANG, BI – Lantaran Bantuan Sosial (Bansos) dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten senilai Rp 500 ribu tak kunjung cair, puluhan emak-emak di Lingkungan Pabuaran Unyur menggeruduk Kantor Kelurahan Unyur, Kecamatan Serang, Kota Serang, Jumat (10/7/2020). Mereka protes, karena warga lingkungan lainnya di Kelurahan Unyur sudah cair lebih awal.

Dikatakan Indi, warga Lingkungan Pabuaran Unyur RT 03/04, dirinya bersama puluhan ibu-ibu lainnya menggeruduk kantor kelurahan untuk menanyakan kepastian pencairan JPS Provinsi Banten. Pasalnya, warga tetangga dari lingkungan lainnya sudah lebih awal cair.

“Yang kampung lain udah pada cair, kampung saya mah belum cair. Makanya kita rame-rame ke sini (kelurahan) nanyain langsung,” ujar Indi.

Menurut dia, bansos saat pandemi Covid-19 dirasakan sangat berharga sekali bagi dirinya yang hanya sebagai ibu rumah tangga dan suaminya yang cuma kuli serabutan dengan penghasilan tidak menentu.

“Kita juga sama pak terdampak korona. Suami saya cuman kuli serabutan. Wajar dong ketika ada bantuan dari pemerintah, kita didata, tapi uangnya belum cair, terus kita menanyakan. Karena kita semua ibu-ibu yang demo ini terdampak korona, warga tidak mampu,” katanya.

Senada dikatakan warga Pabuaran Unyur lainnya, Mad Yani. Menurut Yani, ia mengaku selama Pandemi Covid-19, dirinya belum menerima bantuan sosial (bansos) apapun. Karena ia bersama istrinya sudah tidak memiliki pekerjaan lagi.

“Saya gak dapat bantuan apa-apa, Pak. Saya kesini juga mau mastiin saya dapat bantuan gak. Sebab saya sudah gak kerja,” ucap kakek berusia sekitar 80 tahun ini.

Sementara itu, Ketua RT 03/04 Lingkungan Pabuaran Unyur, Jazuli membenarkan bahwa warganya demo ke Kantor Kelurahan Unyur untuk menanyakan bantuan JPS Provinsi Banten. Pasalnya, warga dari tetangga lingkungannya seperti Sapta Marga, Cilampang, Lopang Indah, Mandala Citra, TBL, dan Kidemang, lebih dulu telah mencairkan bansos tersebut.

“Warga perumahan diduluin, sementara warga kampung dibelakangin. Jadi mereka resah. Makanya protes. Disangkanya gak dapat. Padahal mereka juga dapat karena sudah didata, dan dilaporkan ke kelurahan, cuman kan bertahap,” tutur Jazuli.

Terpisah, Lurah Unyur Agus mengakui bahwa, warganya berunjuk rasa untuk menanyakan kepastian pencairan JPS dari Pemprov Banten.

“Iya, kang betul terkait belum turunnya bantuan langsung tunai (BLT) dari provinsi. Jadi intinya mereka menanyakan kenapa belum turun juga bantuan dari provinsi, sedangkan dari lingkungan lainnya sudah cair,” ujar Agus, dihubungi via chat whatsapp (WA), Jumat (10/7).

Ia menyebutkan, untuk warga Lingkungan Pabuaran Unyur direncanakan akan mencairkan bantuan JPS Pemprov Banten pada Senin (13/7) pekan ini. “Setelah kita konfirmasi ke Dinsos, untuk warga Lingkungan Pabuaran Unyur dibagikan hari Senin pekan ini di kantor kelurahan,” sebut dia.

Agus menjelaskan, secara keseluruhan warga Kelurahan Unyur menerima bantuan JPS Pemprov Banten sebanyak 4.000 KK. Sekitar 2.000-an KK sudah mencairkan bansos pada tahap pertama.

“Dan masih menunggu lagi sekitar 2000-an. Untuk saat ini warga Pabuaran Unyur baru dapat 160 KK. Kalau berdasarkan usulan dari RT dan RW Pabuaran Unyur sekitar 700-an. Berarti sekitar 550-an lagi yang belum, tapi itu juga sudah dikurangi dengan mereka yang sudah mendapat bantuan dari pemkot dan pusat,” terangnya. (Rir/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini