SERANG, BI – Guna memberikan modal awal bagi nelayan yang terdampak Covid-19 agar bisa melaut kembali, ribuan nelayan di Kota Serang akan mendapatkan bantuan stimulus sebesar Rp 500.000 per orang. Bantuan itu berasal dari biaya tak terduga (BTT) Kota Serang.
Dikatakan Kepala Dinas Pertanian Kelautan dan Peternakan (DPKP) Kota Serang, Edinata Sukarya, bulan ini pihaknya akan memberikan bantuan stimulus bagi para nelayan yang terdampak Covid-19. “Insya Allah bulan Juli mulai disalurkan, baik bantuan stimulus untuk nelayan maupun beras bagi warga yang terdampak Covid-19,” katanya, Minggu (19/7/2020).
Sesuai arahan dari Walikota Serang, ia menjelaskan, DPKP mendapatkan anggaran yang bersumber dari BTT sebesar Rp 3,6 miliar lebih. “Jadi anggaran itu untuk pengadaan beras sebesar 225 ton dengan nilai Rp 2,2 miliar, dan bantuan kelompok wanita tani (KWT) sebanyak 65 kelompok, dengan nilai Rp 195 juta. Kemudian, stimulus untuk nelayan sekitar Rp 700 juta,” ujarnya.
Pihaknya pun telah melakukan pendataan terhadap para nelayan untuk mendapatkan bantuan stimulus tersebut. “Kami mendata sekitar 2.500 lebih orang, tapi setelah diverifikasi jatuhnya itu untuk 1.527 nelayan. Per orang mendapat bantuan stimulus sebesar Rp 500 ribu sebagai modal awal bagi para nelayan. Kami juga nanti bersama dengan Disperdaginkop membagikannya,” ucapnya.
Dari bantuan tersebut, kata dia, yang sudah didistribusikan kepada masyarakat baru KWT senilai Rp 195 juta pada Juni kemarin. “Sekarang sudah tanam, mungkin bulan depan sudah panen. Mereka menanam berbagai tanaman yang masa panennya tidak lama, seperti cabai, terong dan bayam,” katanya.
Kemudian, untuk penyaluran bantuan beras baru akan dibagikan setelah Dinas Sosial (Dinsos) selesai membagikan jaring pengaman sosial (JPS). “Beras ini dibagikan setelah Dinsos beres, nanti Juli sampai Agustus dibagikan untuk cadangan pangan. Kemudian untuk nelayan, dibagikan setelah pemulihan juga, seperti sekarang kan sudah normal,” ujar dia.
Awalnya, ia menjelaskan, DPKP mendapat bantuan sebesar Rp 3,9 miliar, namun yang terpakai hanya Rp 3 miliar, sisanya akan dikembalikan ke anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Serang. “Jadi sisa dari Rp 3,9 miliar itu dikembalikan ke APBD. Karena yang terpakai hanya sekitar Rp 3 miliar lebih dan tidak sampai Rp 3,9 miliar itu,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop dan UKM) Kota Serang Yoyo Wicahyono mengatakan, bantuan stimulus dampak ekonomi ada dua organisasi perangkat daerah (OPD) yang mendapat alokasi, yakni pihaknya dan DPKP.
“Jadi dananya itu dari biaya tak terduga (BTT) Covid-19, ada dua dinas, Disperdaginkop dan Distan (DPKP) untuk menyalurkan bantuan bagi yang terdampak ekonominya. Nelayan, itu dengan Distan sedangkan UMKM itu dengan kami. Jadi ada yang namanya bantuan stimulus untuk nelayan,” tuturnya. (Tri/Red)