Disusun Oleh : Eri Susanty
211092200005
BANTENINTENS.CO.ID – Pada era teknologi saat ini, perkembangan masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat banyak bergantung pada media komunikasi massa, dimana media massa memegang peranan yang sangat penting. Salah satu peran penting media massa bagi masyarakat adalah memberikan informasi, edukasi dan hiburan bagi masyarakat sehingga dengan ini masyarakat termotivasi, terpengaruh dan berusaha mengubah pola pikirnya dan perspektif hidup.
Begitupun Peran media massa dalam pemilihan umum (Pemilu) memiliki dampak yang signifikan terhadap proses demokrasi suatu negara. Media massa berfungsi tidak hanya sebagai penyedia informasi politik kepada publik, tetapi juga sebagai pembentuk opini publik, promotor partisipasi politik, dan pengawas kekuatan politik.
Namun, peran media massa dalam pemilu juga menghadapi banyak tantangan, termasuk tekanan politik, ekonomi, dan teknologi, yang dapat memengaruhi independensi dan integritas liputannya. Peran media massa dalam pemilu menyoroti pentingnya menjaga independensi, akurasi, dan keadilan dalam penyebaran informasi politik.
Media massa harus memainkan peran yang bertanggung jawab dalam menyediakan informasi yang berimbang, akurat, dan dapat diandalkan kepada publik dan dalam membantu membentuk agenda politik yang inklusif dan representatif. Peran media massa dalam pemilu menekankan pentingnya media massa sebagai alat untuk meningkatkan partisipasi politik dan mendidik masyarakat tentang nilai-nilai demokrasi.
Dengan menyediakan informasi yang mudah diakses, mendidik dan membuka ruang bagi berbagai perspektif dan suara, media massa dapat membantu memperkuat proses demokrasi dan meningkatkan kualitas partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan politik. Namun, peran media massa dalam pemilu tidak selalu positif. Terkadang media massa dapat menjadi alat untuk menyebarkan misinformasi atau disinformasi.
Di era digitalisasi dan media sosial, informasi dapat dengan mudah menyebar tanpa verifikasi yang tepat, yang dapat memengaruhi pemahaman publik terhadap isu dan kandidat politik. Hal ini dapat membahayakan integritas pemilu dan memengaruhi hasilnya. Selain itu, konsolidasi dan dominasi media yang kuat Beberapa media, yang didorong oleh kepentingan politik atau komersial khusus, juga dapat mengurangi pluralitas dan keberagaman pendapat di ruang informasi publik.
Hal ini dapat menghambat diskusi debat publik yang sehat dan membatasi akses pemilih terhadap berbagai informasi. Oleh karena itu penting untuk mempertimbangkan bagaimana struktur media massa dan kebijakan regulasi media memengaruhi proses demokrasi dalam konteks Pemilu. Dan untuk memainkan peran ini secara efektif, media massa berbagai tantangan harus diatasi, termasuk tekanan politik dan ekonomi, serta tantangan baru di era digitalisasi dan globalisasi.
Hal ini memerlukan penerapan standar etika yang tinggi dalam jurnalisme, keberanian menghadapi tekanan dan ancaman, serta kemauan beradaptasi terhadap perubahan teknologi dan dinamika politik yang selalu berubah.
Kesimpulan
Media massa asa memainkan peran penting dalam upaya pemilu. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana masyarakat Indonesia telah memahami konteks media massa sebagai alat komunikasi politik, karena konten politik apa pun yang muncul di media massa lebih banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Oleh karena itu, semua aspek masyarakat harus menyadari pentingnya media massa sebagai sarana komunikasi, politisi dan juga media untuk berkampanye pemilu.
Namun, media massa penuh juga dengan ujaran kebencian dan berita bohong yang beredar tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, alat pemantauan yang efektif diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Selain itu, untuk meningkatkan partisipasi politik melalui pemilu kampanye, pemerintah dan pengambil kebijakan harus bekerja sama memahami dan memanfaatkan potensi media massa sebagai alat komunikasi politik yang efektif.
Upaya kolaboratif ini akan membantu membangun komunitas siapa yang lebih Demokratis, bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam proses politik. (***)