SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Serang mengeluh lantaran sudah dua bulan tambahan penghasilan pegawai (TPP) tertunda yakni Januari dan Februari 2025. Sebelumnya para pegawai dijanjikan akan mendapatkan TPP bulan Januari yang diberikan melalui rekeningnya masing-masing.
Namun, hingga akhir bulan Februari 2025, tambahan penghasilan tersebut tak kunjung masuk dan masih belum diberikan. Tertundanya TPP itu karena terkendala Peraturan Walikota (Perwal) sebagai payung hukum pembayaran TPP yang masih diproses oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten.
Salah satu ASN di Lingkungan Pemkot Serang yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, ia mengaku resah lantaran sudah dua bulan TPP belum dibayarkan oleh Pemkot Serang, sedangkan Ramadan sudah di depan mata.
“Jujur kami resah, sementara pak Sekda mengumumkan pada apel Senin yang lalu bahwa TPP akan dibayarkan sebelum Ramadan,tapi sampai sekarang ini belum ada tanda-tanda, kita jujur sudah sangat resah sekali,” katanya, Rabu (26/2/2025).
Menurutnya, terlambatnya pembayaran TPP hingga dua bulan membuat dirinya pusing, apalagi dalam menghadapi Ramadan yang membutuhkan biaya besar untuk mempersiapkan kebutuhan selama bulan puasa tersebut.
“Apalagi istri di rumah kan sudah pusing menghadapi persiapan Ramadan belum ada persiapan sama sekali, kalau dicairkannya di sesudah Ramadan ini jelas kami semua mati kutu, karena memang persiapan Ramadan luar biasa sekali,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika pembayaran TPP bisa diberikan pada Kamis besok, dirinya merasa bersyukur lantaran masih ada tengat waktu untuk persiapan Ramadan. Namun jika TPP dibayarkan pada hari Jumat ia sangat kecewa.
“Misalkan Kamis gitu kan jadi ada jeda, kalau Jumat dibagikan kemudian keluarnya sore kapan kita belanja kapan kita persiapan Ramadan dan sebagainya,” ucapnya.
Selain untuk persiapan Ramadan, dikatakan dia, TPP tersebut juga sangat diharapkan sekali oleh dirinya karena akan dipergunakan untuk membayar hutang kreditan rumah.
“Belum lagi yang punya hutang angsuran, kalau saya punya utang rumah sementara saya janji tanggal 27 bayarnya kalau enggak ya rumah kami disemprot sama Bank BTN,” jelasnya.
Ia mengaku sudah sangat pusing dengan terjadinya keterlambatan pembayaran TPP tersebut. Menurutnya, jika ada barang yang bisa dijual sudah dirinya jual untuk menutupi kebutuhan-kebutuhannya tersebut.
“Sudah 7 keliling pusingnya, ditambah menurut informasi perwalnya saja masih di provinsi, masih di koreksi-koreksi, lah kapan cairnya, pusing saya,” tandasnya. (Red)









