
SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan membongkar sebanyak 244 bangunan di Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, yang berdiri di bantaran sungai untuk melaksanakan program normalisasi Sungai Cibanten.
Normalisasi Sungai Cibanten dilakukan sebab salah satu penyebab banjir di Kota Serang adalah terdapat bangunan-bangunan liar yang berdiri di sepanjang jalur daerah aliran Sungai Cibanten.
Walikota Serang, Budi Rustandi mengatakan, ia telah mengumpulkan seluruh Camat dan Lurah untuk menyosialisasikan kepada masyarakat agar membongkar bangunannya secara mandiri. Kemudian, Pemkot Serang juga telah menyiapkan Rusunawa Margaluyu sebagai tempat tinggal sementara.
“Nanti warga yang tinggal di bantaran itu pindah ke rumah susun yang kami sediakan. Tapi, kalau mereka tidak membongkar dan tetap tinggal, maka akan ada proses hukum sesuai arahan dari pusat,” katanya, Selasa (15/4/2025).
Dia menjelaskan, lahan atau tanah yang berada di sepanjang bantaran sungai secara sah merupakan aset milik negara. Maka, warga yang saat ini membangun rumah di sempadan atau daerah aliran sungai (DAS) Cibanten diminta untuk pindah ke rusunawa.
“Untuk tinggal di rusunawa, nanti akan kami bahas selanjutnya. Bisa kami gratiskan atau disewakan, tapi nanti kami akan lakukan kajian dulu supaya tidak salah langkah dan melanggar,” ucapnya.
Selain itu, berdasarkan aturan dan arahan dari Pemerintah Pusat, tidak ada kompensasi maupun bentuk ganti rugi yang diberikan kepada warga yang tinggal di bantaran sungai. Sebab, secara peraturan rumah yang mereka bangun tersebut berada di atas tanah milik negara, artinya mereka telah melakukan pelanggaran.
“Sesuai intruksi dan aturan, memang tidak ada kompensasi ganti rugi pakai uang negara. Makanya, kami siapkan rusun. InsyaAllah cukup untuk menampung mereka,” ujarnya.
Jumlah rumah dan bangunan yang berada di bantaran sungai Cibanten, berdasarkan data ada sekitar 224. Bahkan, sebagian rumah kedapatan dikomersilkan oleh seseorang, salah satunya kontrakan.
“Jadi, nanti yang kami tertibkan ada 224 rumah, dan kontrakkan yang ternyata dikomersilkan. Di Lingkungan Sukadana 1 dari RT 01 sampai RT 05, nanti akan dirobohkan,” tandasnya. (Red)