
SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Warga Kampung Sukadana 1, Kelurahan Kasemen, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, menagih janji Walikota Serang Budi Rustandi yang akan memberikan tanah pengganti bagi warga yang terdampak normalisasi pembuangan sungai Cibanten.
Hal itu terungkap saat pertemuan antara Warga Sukadana 1 dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dalam Sosialisasi Rencana Relokasi Masyarakat terdampak Normalisasi Pembuangan Cibanten, yang digelar di Kantor Kecamatan Kasemen, Jumat (16/5/2025).
Warga Kampung Sukadana 1, Ade Jajang mengatakan, sebelumnya warga dan tokoh masyarakat Sukadana 1 sempat melakukan pertemuan dengan Walikota Serang Budi Rustandi dan Budi berjanji akan memberikan ganti rugi berupa tanah bengkok yang berada di Kampung Sukaluyu.
“Semula semua warga menerima kebijakan pa Walikota yang berjanji akan menyediakan tanah bengkok sebagai pengganti dan kami seluruh warga menerima, karena kalau di kasih tanah kita bisa bangun sendiri, dan kita semua gak ada yang menolak,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya janji Walikota yang akan memberikan tanah pengganti, warga Sukadana 1 yang berjumlah 224 Kepala Keluarga (KK) itu sudah tenang. Namun, dengan adanya penjelasan dari Ketua Satgas Percepatan Pembangunan dan Investasi Kota Serang bahwa Pemkot tidak bisa memberikan tanah tapi tetap merelokasi ke Rusunawa Margaluyu.
“Dengan adanya penjelasan dari Ketua Satgas (Wahyu Nurjamil), warga yang semula sudah tenang seketika berubah menjadi panik dan marah, bahkan ada beberapa warga yang mengancam akan mendirikan tenda kalau jadi digusur,” ujarnya.
Ade Jajang menegaskan, warga Sukadana 1 tidak bermaksud menentang kebijakan Walikota Serang, hanya saja warga menginginkan Walikota Serang memenuhi janji bahwa akan memberikan tanah pengganti seluas 60 meter perkeluarga sebagai pengganti rumah yang digusur.
“Kami semua menyambut suka cita dengan janji pak Walikota yang akan memberikan tanah pengganti, dan terus terang sebagian besar warga Sukadana 1 menolak kalau harus dipindah ke rusunawa, selain gak nyaman juga tidak layak huni karena jauh dan yang paling bikin panik kalau harus bayar sewa,” tandasnya. (Red)