SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Kota Serang menghadapi situasi memprihatinkan terkait kekerasan seksual. Sepanjang satu bulan terakhir, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) telah menangani lebih dari 40 kasus. Mayoritas kasus melibatkan kekerasan seksual, bahkan hingga pemerkosaan.
Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan mengungkapkan, dari total kasus yang ditangani, sekitar 80 persen merupakan kekerasan seksual. Bentuknya bervariasi, mulai dari pelecehan fisik, perabaan tidak diinginkan, hingga pemerkosaan yang dilakukan oleh orang dekat.
“Bukan cuma verbal. Sudah sampai pemerkosaan. Dari 40 kasus itu, sebagian besar adalah kekerasan seksual berat. Ini bikin kami sangat prihatin,” ujar Anthon, Selasa (15/7/2025).
Pemetaan wilayah menunjukkan dua kecamatan paling rawan kekerasan seksual berada di Kecamatan Serang dan Kesemen. Kepadatan penduduk serta kondisi sosial-ekonomi masyarakat diduga menjadi faktor pemicu.
“Kecamatan Serang karena jumlah penduduknya tinggi. Kesemen ini berbeda, faktor ekonomi dan budaya ikut mempengaruhi kerentanannya,” jelasnya.
Sebagai respons, DP3AKB mendorong masyarakat untuk aktif melapor lewat layanan Puspaga. Layanan ini terbuka untuk konsultasi langsung, rujukan medis, hingga pendampingan hukum.
“Kadang kasus baru terungkap setelah sesi konseling. Kalau korban mau lanjut hukum, kami fasilitasi. Kalau luka fisik, kami antar ke rumah sakit. Semua harus ada pendampingan,” tandasnya. (Red)









