SERANG, BANTENINTENS.CO.ID– Pemerintah Kota (Pemkot) Serang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) terus mengupayakan peningkatan status sebagai Kota Layak Anak (KLA) yang hingga empat tahun terakhir ini masih bertahan di level Pratama.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, Anthon Gunawan menyebut, stagnasi ini terjadi selama empat tahun terakhir dan menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pihak.
“Salah satu catatan penting itu adalah ketersediaan ruang bermain anak yang belum memenuhi standar. Kita sudah punya RTH di enam kecamatan dan beberapa titik di pusat kota, tapi belum dilengkapi sarana bermain yang sesuai standar nasional. Misalnya, ayunan, perosotan, hingga akses internet yang ramah anak,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).
Selain itu, indikator kesehatan anak juga menjadi perhatian, terutama soal gizi. Menurut Anthon, angka prevalensi stunting di Kota Serang masih berada di angka 22,9 persen, jauh dari target ideal.
“Artinya hak anak untuk mendapatkan gizi yang cukup belum sepenuhnya terpenuhi. Ini tentu berdampak besar pada penilaian KLA,” katanya.
Anthon menambahkan, selain lingkungan dan kesehatan, perlindungan anak dari kekerasan juga menjadi indikator krusial. Ia menyebut kasus kekerasan anak yang masih terjadi di lingkungan pendidikan turut mempengaruhi evaluasi.
“Termasuk kasus yang sedang ramai di salah satu SMA Negeri di Kota Serang. Kami sudah lakukan pendampingan psikologis dan kesehatan terhadap korban sejak Senin lalu,” ungkapnya.
Evaluasi KLA dilakukan setiap tahun oleh tim nasional, dan menurut Anthon, banyak daerah justru kehilangan predikatnya.
“Kota Serang setidaknya masih bisa bertahan di Pratama. Tapi tentu ini belum cukup, target kita adalah naik ke tingkat Madya lalu Ninda, dan seterusnya. Itu butuh komitmen lintas sektor, bukan hanya DP3AKB saja,” katanya.
Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat, OPD terkait, serta dunia pendidikan untuk bersinergi demi masa depan anak di Kota Serang.
“Kita tidak bisa kerja sendiri. Butuh kolaborasi nyata agar hak-hak anak benar-benar terlindungi dan Kota Serang bisa naik kelas dalam predikat Kota Layak Anak,” tandasnya. (Red)









