SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Warga RW 21, Lingkungan Rau Timur, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, mendesak agar jalur pipa PT Pertamina Gas (Pertagas) di kawasan Rau Timur dikembalikan pada fungsi semula sebagai aset vital negara. Desakan ini muncul setelah jalur tersebut kembali digunakan oleh pedagang sehingga menimbulkan kekumuhan dan persoalan kebersihan lingkungan.

Ketua RW 21, Lingkungan Rau Timur, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Junaedi, menegaskan masyarakat sudah mengikuti hasil musyawarah bersama yang dihadiri Babinsa, perwakilan pedagang, tokoh masyarakat, hingga pihak PT Pertagas. 

“Kesepakatannya, tanggal 18 sampai 20 Pertagas akan menegaskan aturan. Kami tidak melakukan aksi apa pun, hanya menunggu. Tapi ketika tanggal 20 tidak ada ketegasan dari Pertagas, maka secara administrasi kami akan menyurati melalui lurah dan Babinsa,” katanya, Selasa (19/8/2025).

Junaedi menjelaskan, gejolak yang terjadi di lapangan dipicu oleh aktivitas pedagang yang kembali berjualan di lokasi jalur pipa gas. Padahal, menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sudah menertibkan para pedagang untuk sementara waktu. 

“Kami tetap mengacu pada aturan. Setelah tanggal 20 baru kami pegang komitmen Pertagas. Yang kami harapkan aset vital negara ini dirawat dan dijaga sesuai fungsinya,” tegasnya.

Ia mengungkapkan, kondisi kumuh akibat aktivitas liar di area jalur pipa bukan persoalan baru. Sejak tahun 2010, masyarakat bahkan harus bekerja sama dengan pihak swasta untuk mengangkut sampah yang volumenya mencapai berton-ton setiap hari. 

“Dulu sampai jam 4 sore hingga jam 4 subuh baru bersih. Kami juga pernah menghadapi lingkungan yang dijadikan tempat sampah, tempat minum-minuman, hingga praktik prostitusi,” ucap Junaidi.

Menurutnya, masyarakat sudah merasakan dampak negatif berulang kali. Tahun 2000, pernah tercatat ada empat warga menjadi pasien akibat lingkungan yang tidak sehat, bahkan satu diantaranya meninggal. 

“Tahun 2016 sempat ada perbaikan setelah kami bergerak bersama, tapi sekarang kembali lagi kumuh. Yang dirugikan jelas masyarakat,” jelasnya.

Junaedi menegaskan, warga tidak ingin konflik dengan pedagang, tetapi meminta PT Pertagas konsisten menjaga fungsi jalur pipa. 

“Kami hanya mengingatkan, kalau musyawarah tidak diindahkan, kami akan kembali memberi peringatan. Harapan kami sederhana, lingkungan bersih, aman, dan aset negara terjaga,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini