SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan,, Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang mencatat sebanyak 15.960 keluarga di Kota Serang masuk dalam kategori berisiko stunting berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2024. Jumlah ini menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 24 ribu keluarga.

Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan menjelaskan, angka tersebut menggambarkan keluarga yang berpotensi melahirkan anak stunting jika tidak melakukan perbaikan pola hidup. 

“Keluarga risiko stunting itu mulai dari masa kehamilan, menyusui, hingga anak usia dua tahun. Misalnya mereka belum punya akses air bersih atau masih buang air sembarangan, itu termasuk kategori berisiko,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

Sebagai langkah pencegahan, DP3AKB rutin melakukan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi kepada masyarakat, baik dengan turun langsung ke lapangan maupun melalui kegiatan pertemuan keluarga berisiko stunting. 

“Kita hadir untuk memberi pemahaman soal pola makan, pola hidup, dan pentingnya kebersihan lingkungan agar risiko stunting bisa ditekan,” katanya.

Selain pendampingan, kegiatan juga melibatkan dunia usaha dan Baznas Kota Serang dalam bentuk bantuan paket sembako seperti beras, telur, serta uang transport bagi keluarga peserta. 

“Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat gerakan percepatan penurunan stunting di Kota Serang,” ucapnya.

Anthon menambahkan, hasil pendataan keluarga terbaru pada tahun 2025 tengah berlangsung dan akan dirilis awal Januari 2026. 

“Kita berharap angka risikonya terus menurun, apalagi kesadaran masyarakat sekarang sudah mulai meningkat,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini