SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang mencatat sebanyak 147 orang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sepanjang tahun 2025
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, Teja Ratri mengatakan, Prevalensi HIV yang sebelumnya berada di angka 1 persen, turun menjadi 0,8 persen, dan hingga Oktober 2025 tercatat 0,7 persen.
“Penemuan HIV tahun ini sebanyak 147 kasus, sedangkan tahun lalu 405 kasus dari keseluruhan saat Kota Serang berdiri. Kalau HIV kan catatannya seumur hidup, jadi jumlahnya akan menjadi kumulatif dari tahun ke tahun,” katanya, Selasa (18/11/2025).
Ia menjelaskan, terdapat delapan populasi kunci yang menjadi penyebab tingginya kasus HIV di Kota Serang, di antaranya laki-laki suka laki-laki (LSL), waria, wanita tuna susila (WTS), ibu hamil, serta warga binaan lapas dan rutan.
Berdasarkan sebaran wilayah, Kecamatan Serang tercatat sebagai daerah dengan temuan kasus HIV tertinggi.
Dari data tersebut, kelompok LSL mendominasi dengan jumlah mendekati 200 orang, dan sebagian di antaranya bukan warga asli Kota Serang.
“LSL ini juga bukan semua warga asli Kota Serang, tapi ada juga pendatang,” jelasnya.
Teja menambahkan, faktor gaya hidup dan cara pandang terhadap kepercayaan agama turut memengaruhi masih ditemukannya kasus HIV di Kota Serang.
“Yang dikhawatirkan adalah ada penderita yang tidak mengakses pengobatan sehingga pasangan atau pun kontak seksualnya itu ikut juga terkena HIV,” ujar Teja.
Ia menyebutkan, meski sebagian pengidap masih menjalani pengobatan, namun angka putus berobat masih cukup tinggi.
“Sementara yang putus berobat aja kurang lebih ada 15 persen, karena saat ini dari tim penelusuran rata-rata ada yang putus berobat, ada yang sedang menjalani pengobatan,” tandasnya. (Red)









