SERANG, BI – Minimnya informasi dan sosialisasi terkait bantuan stimulus Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Pemerintah Pusat senilai Rp 2,4 juta, membuat puluhan warga menggeruduk Dinas Perdagangan Industri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperdaginkop UKM) Kota Serang, Jumat (4/9/2020).
Idah rosidah (34), warga Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, yang datang ke kantor Disperdaginkop UKM Kota Serang, mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui informasi mengenai batas waktu pengajuan program bantuan UMKM dari pemerintah pusat tersebut.
“Saya gak tau infonya, gak ada pemberitahuan dari pihak kelurahan gak ada, RT/RW juga gak ada. Taunya dari media sosial dan udah ditutup kemarin,” ujarnya ditemui di lokasi, Jumat (4/9/2020)
Ida yang diketahui sedang menjalankan usaha makanan ringan di rumahnya tersebut berharap agar dokumen yang dibawanya dapat diterima oleh Disperdaginkop UKM Kota Serang.
“Ini sudah bawa KTP, KK, SKU sama foto usaha buat pengajuan dana dari presiden senilai Rp2,4 juta. Saya mohon kasih kesempatan, saya berharap dokumen saya masih diterima,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Disperdaginkop UKM Kota Serang, Yoyo Wicahyono mengatakan, bahwa adanya permasalahan masyarakat yang ketinggalan informasi, karena Lurah dimasing-masing kelurahan tidak membaca berita. Padahal Pemerintah pusat telah menyiarkan program bantuan tersebut.
“Lurah gak pernah baca koran, gak pernah gaul, saya juga sama gak ada (Informasi), tapi kan kita juga ada dari medsos. Itukan pemerintah pusat langsung memberikan informasi melalui TV, melalui medsos segala macam itu sudah,” katanya.
Mengenai informasi bantuan stimulus bagi UMKM, ia menjelaskan, bukan dari Pemkot Serang, melainkan langsung dari Pemerintah Pusat. Pihaknya hanya melakukan apa yang diarahkan dan diinstruksikan oleh pemerintah pusat terkait bantuan tersebut.
“Itu kan memang infonya dari pusat, kami tidak bisa menginfokan itu karena kami juga tidak mendapatkan sosialisasi. Kami menganut kepasa pemerintah pusat, dan kami juga tidak diberikan arahan yang cukup,” ujarnya.
Soal penolakan berkas yang diberikan para pendaftar bantuan, ia mengakui karena data yang ada saat ini sudah menumpuk dan perlu dilakukan verifikasi.
“Jadi tidak hanya di Kota Serang, kota dan kabupaten lainnya juga banyak yang menolak,” ujarnya.
Untuk saat ini, ia menuturkan, sudah ada sekitar 16 ribu yang telah didata dan sedang diverifikasi. Secara nasional, sambungnya, bantuan stimulus tersebut diperuntukkan kepada 12 juta pelaku UMKM.
“Jadi kalau kita input lebih dari 12 juta, nanti akan berhenti dengan sendirinya website itu. Kita kan balapan, ya kalo ngga selesai-selesai saya tidak bisa mengorbankan yang 13 ribu hanya untuk 10-20 orang yang ada. Memang keputusannya yang harus diambil seperti itu,” tandasnya. (Red)