SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Berdasarkan hasil Quick Count atau hitung cepat versi Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, pasangan Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa unggul telak dari lawannya Nasrul Ulum-Eki Baihaki dalam Pilkada Kabupaten Serang 2020.
Pasangan Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa unggul dengan raihan suara 62,42 persen. Sementara lawannya Nasrul Ulum-Eki Baihaki hanya mendapatkan suara 37,58 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Rico Pahlawan mengatakan, tingkat partisipasi pemilih pada pilkada ini mencapai 60,35 persen.
“Metodologi survei yang kita gunakan yakni random sampling di 256 TPS se-Kabupaten Serang,” katanya, di Kota Serang, Rabu (9/12/2020).
Pasangan Ratu Tatu Chasanah-Pandji Tirtayasa unggul telak di semua dapil di Kabupaten Serang. Hanya mendapat perlawanan di dapil Bojonegara.
Di dapil 1 yang terdiri dari Binuang, Carenang, Ciruas, Lebak Wangi, Pontang, Tanara dan Tirtayasa Ratu Tatu Chasanah unggul dengan raihan suara 65,02 persen dan Nasrul Ulum-Eki Baihaki mendapatkan 34,98 persen.
Sementara itu di dapil 2 yang terdiri dari Cikande, Jawilan, Kibin, Kopo dan Kragilan, pasangan Ratu Tatu Chasanah mendapatkan suara 57 persen dan pasangan Nasrul Ulum-Eki Baihaki mendapat 43 persen.
Pasangan Ratu Tatu Chasanah juga unggul di dapil 3 yang terdiri dari Bandung, Baros, Ciekusal, Pamarayan, Petir, Tunjung Teja dengan raihan suara 64,10 persen dan Nasrul Ulum-Eki Baihaki mendapat 35,90 persen.
Di dapil 4 yang terdiri dari Anyar, Cinangka, Ciomas, Pabuaran, Mancak dan Padarincang pasangan Ratu Tatu Chasanah juga unggul telak dari Nasrul Ulum-Eki Baihaki dengan perolehan suara 68,78 persen dan lawannya memperoleh 30,22 persen.
Perlawanan sengit terjadi di dapil 5 yang terdiri dari Bojonegara, Kramatwatu, Gunungsari, Pulo Ampel dan Waringin Kurung. Ratu Tatu Chasanah mendapatkan suara 54,24 dan Nasrul Ulum-Eki Baihaki mendapatkan 45,76 persen.
Rico mengatakan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Serang 1.132.717 dengan 3065 TPS. Dalam quick count kali ini, pihaknya menggunakan sampel di 256 TPS.
“Sehingga ini jadi tolok ukur menyimpulkan sederhana siapa jadi bupati walau harus sabar menunggu hasl real count KPU,” tandasnya. (Red)