SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Budi Rustandi, angkat bicara terkait penolakan ruislag atau tukar guling tanah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Serang dengan PT Bersama Kembang Kerep Sejahtera (BKKS), oleh Fraksi Golkar DPRD Kota Serang.
Budi Rustandi yang juga ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Kota Serang mengatakan, bahwa sebuah perbedaan pendapat itu merupakan sesuatu hal yang wajar. Akan tetapi menurutnya, penolakan tersebut harus juga memiliki dasar.
“Beda pendapat itu biasa, Saya yakin mereka tidak baca tahapannya, ada datanya di saya. Tahapannya yang sudah dilakukan baru 6 tahap dari 15 tahapan. Pertama permohonan dari si pemohon, kemudian legal opininya,” ujarnya, Senin (1/2/2021).
Menurutnya, salah satu fraksi yang menolak ruislag itu adalah fraksi yang dulunya mengusulkan. Hanya saja pada waktu itu tidak selesai karena mungkin ada hal lain.
“Kadang lucu, sesuatu yang membangun dia menolak, apa dasarnya dulu. Inikan untuk kebutuhan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Lapangan kerja Pemerintah harus menyiapkan, bagaimana adik-adik kita yang mau lulus nasibnya nanti,” katanya.
Budi mengungkapkan, munculnya angka harga tanah tersebut atas dasar penilaian dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) dan bukan hanya ucapan belaka.
“Kajian dari KPKNL itu yang sah, bukan kita yang ngomong, bukan kita yang berbicara. Permohonan itu bukan dari pihak pemerintahan, tapi dari pihak si pemohon (BKKS). Kalau dari kita berarti kita ada main dong, malah ngaco,” ucapnya.
Berbeda dari Fraksi Golkar DPRD Kota Ssrang, Partai Gerindra justru sangat menyetujui sekali rencana ruislag tersebut, karena menurutnya itu adalah sebuah proses untuk perubahan Kota Serang dan disebut Aje Kendor.
“Saya berharap kepada teman-teman jangan berasumsi, beropini yang tidak tahu kejelasannya. Katanya bilang ini depan jalan strategis, harus diingat itu dibawah jalan, depannya bukan punya Pemkot Serang, punya Jasa Marga. Tukeran nya itu pinggir jalan, depan jalan raya nasional,” terangnya.
Terkait alasan penolakan dari Fraksi Golkar yang menyebut lokasi lahan penggantinya kurang strategis, menurut Budi itu hanya bahasa yang keluar dari mulut dan tidak memiliki dasar.
“Itu tanah (pengganti) depan sport center, apa yang kurang strategis? Yang tanah kita itu jalannya bukan jalan kita, kita dibawah jalan raya, tapi jalan depannya bukan jalan kita. Yang bisa mengesahkan itu KPKNL, bilangin sama Golkar,” jelasnya.
Jika nanti Fraksi Golkar akan tetap tidak menyetujui terkait ruislag tersebut, Budi tidak akan ambil pusing karena menurutnya penolakan itu tidak akan berpengaruh kepada rencana ruislag tanah Pemkot Serang dengan PT KBBS.
“Biarin aja, ngga ngaruh lah, ngaco gitu. Ada apa dengan dia (Golkar) coba ga setuju dengan pembangunan? Jangan sampai kalau sudah terbangun dia nitip-nitip orang untuk jadi karyawan, gw ketawain nanti. Orang buat merubah Kota Serang, meningkatkan PAD dia ko ga setuju, kan bingung saya, ada apa?,” tandasnya. (Red)