SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Kesal lantaran jalan rusak tak kunjung diperbaiki, Warga Perumahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang memblokir jalan akses terminal Tipe A Pakupatan, Minggu (20/6/2021).

Dikatakan Ketua RW 09 Perumahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang Arief Aminudin, bahwa aksi demo tersebut merupakan bentuk protes warga dan dilakukan bukan hanya satu kali, namun sudah dua kali.

“Demo ini sudah dua kali, pada Februari dan sekarang. Tapi pemerintah sama sekali tidak pernah ada respon, malah yang ngurug jalan kami sendiri (warga),” katanya, Minggu (20/6/2021).

Menurutnya, kondisi jalan rusak tersebut sudah terjadi cukup lama, sekitar tiga sampai empat tahun dan diperparah dengan kendaraan besar seperti bus yang keluar masuk ke Terminal melalui jalan tersebut.

“Sampai akhirnya warga sudah mulai lelah, dan melakukan aksi ini (blokir jalan) dengan spontanitas. Kebetulan ada kerja bakti, jadi sekalian saja kami tutup,” ujarnya.

Arief juga menyayangkan kondisi jalan rusak yang berada di tengah kota, dan pemerintah seolah menutup mata serta telinganya, sehingga jalan semakin rusak parah.

“Jadi kami ini tinggal di tengah kota, tapi seperti di tengah hutan pedalaman Papua. Bahkan Papua saja jalannya sudah bagus,” ucapnya.

Selain melakukan aksi blokir jalan, para warga juga sempat berkirim surat ke instansi pemerintahan hingga ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang.

“Sudah (surat), ke kelurahan, ke camat, bahkan ke anggota dewan pun sudah. Tapi tidak ada respon sama sekali, dan ini tidak akan dibongkar (blokir) kalau tidak ada langkah kongkret dari pemerintah,” tuturnya.

Bahkan para warga mengancam untuk menutup atau memblokir jalan tersebut secara permanen apabila pemerintah tidak segera melakukan perbaikan jalan.

“Kecuali kalau ada langkah yang jelas baru kami akan buka, tapi kalau tidak, kami akan tetap blokir, bahkan hingga permanen,” katanya.

Padahal, dia menjelaskan, jalan tersebut seringkali dilewati oleh kendaraan angkutan umum, seperti mobil PS, bus, dan truk.

“Sering dilewati, angkutan arah Cibaliung. Jadi kalau hujan jalan ini banjir, dan kalau musim panas berdebu gila-gilaan. Apalagi kalau bus (Asli-Murni) lewat gila-gilaan, kan kasihan anak-anak,” ucapnya.

Arief juga mempertanyakan terkait jalan atau akses belakang terminal tersebut yang belum jelas kewenangan siapa. Sebab, ketika warga melakukan protes ke Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, pemkot mengatakan jalan tersebut kewenangan Kabupaten Serang.

“Iya, jalan ini belum jelas kewenangannya punya siapa. Apa mungkin jalan ini yatim-piatu, karena kami protes ke Kota Serang, katanya milik Kabupaten (Serang), terus kata kabupaten, jalan ini punya Provinsi (Banten), dan kata provinsi jalan ini punya pusat. Warga tidak mau tahu, kami hanya ingin jalan ini diperbaiki, kan kami juga bayar pajak,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini