SERANG, BANTENINTEN.CO.ID – Kondisi perekonomian di Banten pada triwulan I tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 0,78 persen secara quarter to quarter. Kemudian, secara year on year (yoy) kontraksi pun semakin mengecil dari -3,92 persen pada triwulan IV 2020 menjadi -0,39 persen.

Hal itu diketahui saat Taklimat Media, Laporan Perekonomian Provinsi Banten Periode Mei 2021 yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Banten di salah satu hotel di Kabupaten Serang, Selasa 22 Juni 2021.

Kepala KPw BI Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, secara sektoral, perbaikan kondisi ekonomi Provinsi Banten didorong oleh peningkatan pada hampir seluruh sektor utama di Provinsi Banten.

Beberapa sektor yang tumbuh meningkat pada triwulan I 2021 antara lain sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, sektor Pengadaan Air, sektor Informasi dan Komunikasi, sektor Konstruksi, serta sektor Real Estate.

“Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi Provinsi Banten pada triwulan ini terutama didorong oleh membaiknya Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). Di sisi lain, Konsumsi Rumah Tangga dan Net Ekspor Total secara triwulanan juga mengalami perbaikan, meskipun secara tahunan masih terkontraksi tipis sebesar -1,69% (yoy) dan -4,62% (yoy),” katanya.

Lebih lanjut, secara keseluruhan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021 untuk Provinsi Banten dan delapan Kota/ Kabupaten mengalami penurunan sejalan dengan kebijakan refocussing anggaran dalam rangka penanggulangan dampak pandemi Covid-19.

Secara akumulatif, pagu Pendapatan APBD Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota mengalami penurunan sebesar 7,7% dibandingkan tahun 2020. Sementara, pagu Belanja wilayah Banten meningkat sebesar 1,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

“Sampai dengan triwulan I tahun 2021, realisasi Pendapatan APBD Pemerintahan Provinsi Banten dan delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten senilai Rp6,28 triliun atau mencapai 17,6% dari target 2021, lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2020 yang juga mencapai 17,1%. Sementara itu, realisasi Belanja APBD senilai Rp3,79 triliun atau 9,1% dari total pagu Belanja, lebih rendah dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 11,6%,” ujarnya.

Ia menuturkan, dari sisi perkembangan harga, Inflasi Provinsi Banten pada triwulan I 2021 tercatat sebesar 1,39% (yoy), lebih rendah dibandingkan historis inflasi 3 tahun terakhir maupun inflasi triwulan IV 2020 yang masing-masing sebesar 3,41% (yoy) dan 1,45% (yoy).

“Selain belum pulihnya konsumsi masyarakat, rendahnya inflasi Banten tersebut juga  dipengaruhi oleh menurunnya tekanan pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau serta Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya,” tuturnya.

Tak hanya itu, pada triwulan I 2021, total perputaran uang melalui KPw BI Provinsi Banten tercatat mengalami net outflow sebesar Rp1,12 triliun, menurun dibandingkan Rp3,98 triliun pada triwulan IV 2020, sesuai dengan pola musimannya.

“Penurunan outflow tersebut sebagaimana tren awal tahun setelah mengalami peningkatan pada momen HBKN Tahun Baru,” ucapnya.

Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi pada tekanan inflasi Provinsi Banten pada triwulan II 2021diperkirakan meningkat secara tahunan dibandingkan triwulan sebelumnya.

“Percepatan pemulihan ekonomi didukung perluasan vaksinasi akan mendorong berlanjutnya tren peningkatan konsumsi dan mobilitas masyarakat serta menyebabkan peningkatan tekanan inflasi,” katanya.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang akan kunci sukses dalam mempercepat pemulihan ekonomi. Yakni dengan memanfaatkan langkah-langkah terobosan, guna mendorong kinerja ekspor sejalan dengan perbaikan ekonomi global, terutama untuk industri alas kaki dan baja, serta UMKM Banten.

“Kemudian memperkuat daya saing Provinsi Banten sebagai daerah tujuan investasi, dan optimalisasi eksternalitas positif dari penyelesaian berbagai proyek infrastruktur dan konektivitas guna semakin menarik minat para investor, selanjutnya terus menjaga momentum pertumbuhan sektor pertanian yang tetap tercatat positif selama pandemi,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini