SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Progres revitalisasi Taman Sari Kota Serang menjadi ruang terbuka hijau (RTH), baru mencapai kurang lebih 30 persen. Kendati demikian, Pemkot Serang optimistis revitalisasi RTH akan selesai tepat waktu yakni pada akhir Desember 2021.

Dikatakan Walikota Serang, Syafrudin, untuk itu dirinya meminta kontraktor untuk menambah pekerja guna percepatan pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Taman sari Kota Serang.

“Mulai hari ini untuk pemborongnya (kontraktor) agar menambah karyawannya supaya desember itu selesai. Jadi tidak ada masalah,” kata Syafrudin, usai meninjau progres RTH Taman sari, Kamis (11/11/2021).

Saat ini, kata dia, progres pembangunan RTH sudah mencapai 30 persen, sejak awal pembangunan pada Oktober 2021 lalu. Namun, pihak kontraktor harus bekerja lebih cepat lagi untuk mencapai penyelesaian target.

“Insya Allah target (selesai) desember akhir (2021). Sekarang ini masih ada waktu dua bulan,” ucapnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Serang juga, dikatakan dia, akan membenahi pedagang ikan hias di Taman sari, Kota Serang usai RTH). Sebab sementara ini selama pembangunan RTH berlangsung pedagang ikan hias akan dibiarkan berjualan.

“Sementara yang pedagang ikan kami biarkan dulu berjualan seperti biasa. Nanti sudah jadi (RTH) baru akan kami tata,” tuturnya.

Menurut dia, kios atau lapak pedagang ikan hias tersebut tidak menganggung proses pekerjaan pembangunan RTH. Maka, Pemkot Serang akan membiarkan para pedagang beraktivitas seperti biasa.

“Hanya memang titik nol pembangunan itu, dari batas pagar akan dibongkar sendiri. Saya kira tidak ada yang sulit, yang penting bisa berjalan dengan lancar,” ujarnya.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup (PPKLH) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang Suharto mengatakan, bila saat ini pihaknya mengejar pekerjaan fisik terlebih dahulu, sehingga targetan penyelesaian pekerjaan bisa tepat waktu.

“Insya Allah kekejar. Karena sekarang pekerjaan fisik dulu,” katanya.

Mengenai anggaran, dia menjelaskan, ada beberapa yang dikurangi karena adanya Pandemi Covid-19. Sehingga sejumlah item pembangunan dilakukan pengurangan.

“Jadi setelah covid-19 dikurangi (anggaran), jadi sekitar Rp2,6 miliar. Karena ada beberapa item yang dikurangi,” ujarnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini