SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Warga Perumahan Banjarsari Permai, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Serang agar dibuatkan unit sekolah baru (USB) tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebab, di lingkungan tersebut belum memiliki sekolahan.

Dikatakan Ketua Rukun Tetangga (RT) 03, Perumahan Banjarsari Permai, Wahid, bila di lingkungannya tersebut belum memiliki sarana pendidikan tingkat SD Negeri. Sehingga banyak warganya yang menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta, namun jaraknya pun masih cukup jauh.

“Makanya kami sampaikan aspirasi ini ke pak wakil walikota. Dan Alhamdulillah, aspirasi kami diterima. Mudah-mudahan realisasinya tidak lama, supaya anak-anak dan para orang tua tidak perlu jauh-jauh menyekolahkan anaknya,” katanya, Senin (20/12/2021).

Beberapa waktu lalu, dikatakan dia, dua orang anak yang bersekolah di lingkungan Cipocok Jaya tertabrak kendaraan ketika sedang menyebrang jalan hendak ke sekolah. Hal itu pun menjadi bahan pertimbangan warga untuk meminta pembangunan USB tingkat SD kepada Pemkot Serang.

“Belum lama ini ada dua anak warga komplek kami yang tertabrak saat perjalanan ke sekolah. Karena sekolahnya jauh dan harus melewati jalan besar yang dilewati banyak kendaraan. Makanya kami takut hal itu terjadi lagi,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Walikota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, bila aspirasi dari warga Banjarsari telah diterima olehnya dan akan dibahas untuk ditindaklanjuti. Apabila OPD terkait, yakni Dindikbud bisa mengejar FS dan Detailed Engineering Design (DED) tahun 2022 mendatang, maka pembangunan pun bisa dilakukan awal 2023 nanti.

“Betul, tadi juga saya sudah tindak lanjuti ke dinas terkait agar segera membuat feasibility study (FS) dan perencanannya. Tentu, kalau perencanaannya bisa digarap tahun 2022, Insya Allah tahun 2023 sudah mulai pembangunannya,” ucapnya.

Menurut dia, pembangunan unit sekolah baru tersebut bukan hanya sebatas keinginan dari masyarakat, namun merupakan kebutuhan yang menyangkut sarana pendidikan bagi anak usia sekolah dasar dan akan ada sekitar lima kampung yang nanti bisa merasakan manfaatnya.

“Anak-anaknya di sana banyak, ada lima kampung. Jadi ini bukan sebatas keinginan lagi, tapi sudah masuk ke kebutuhan. Tentu kami harus memperjuangkan itu, dan merealisasikan itu,” tuturnya.

Subadri juga menilai, bila jarak sekolah negeri yang terdekat dari rumah warga di lingkungan Banjarsari dan lima kampung tersebut sekitar dua kilometer. Kemudian, dipisahkan dengan jalan nasional yang lalu lintasnya cukup padat, sehingga berbahaya bagi anak-anak usia sekolah, khususnya  tingkat SD.

“Memang daerah di sana (Banjarsari) itu jauh dari mana-mana, sekolahnya jauh-jauh. Apalagi harus melewati jalan besar (jalan nasional), tentu riskan di jalan raya seperti itu keselamatan mereka, kan kendaraan di sana lalu lintasnya cukup padat,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini