SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Guna mengantisipasi adanya penyedia jasa pernikahan atau Wedding Organizer (WO) palsu atau abal-abal, Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi) Banten mengukuhkan 33 anggota dari Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Kota Serang dan DPC Kabupaten Pandeglang.

Ketua DPW Aspedi Banten Febriansyah Selamat Pribadi mengatakan, pengukuhan tersebut untuk mengantisipasi adanya penyedia jasa pernikahan atau WO yang kabur seperti beberapa kasus. Hal itu tentu menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) untuk para pengusaha jasa dekorasi di Indonesia.

“Iya tentu, kami antisipasi itu. Kalau semua sudah tergabung ke Aspedi kan kami memiliki alamat dan tau seperti apa usahanya. Minimal bisa meminimalisir itu,” katanya, Selasa (25/1/2022).

Menurutnya, ke depan Aspedi akan bekerjasama dengan pemerintah, baik pusat mau pun daerah untuk sertifikasi pelaku usaha dekorasi. Sehingga, bisa lebih terintegrasi dan kemungkinan terjadinya kasus WO kabur semakin kecil, bahkan diharapkan tidak lagi terjadi, khususnya di Kota Serang, dan wilayah Banten.

“Iya, jadi ke depan Dinas Pariwisata (Dispar) Banten juga berencana untuk melakukan sertifikasi untuk pengusaha dekor ini,” ujarnya.

Selain itu, kata Febriansyah, seluruh anggota Aspedi akan diberikan pelatihan dan pembinaan guna pengembangan usaha mereka.

“Makanya ke depan kami akan melakukan kolaborasi juga dengan asosiasi-asosiasi lainnya. Sehingga pengembangan usaha di dunia jasa dekorasi dapat lebih berkembang,” ucapnya.

Tahun ini, dia menargetkan pembentukan dewan perwakilan cabang (DPC) di seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Banten. Sehingga, para pengusaha jasa dekorasi pernikahan bisa tersebar luas, dan bangkit kembali setelah diterpa pandemi Covid-19.

“Iya, semuanya kami targetkan tahun ini. Mudah-mudahan bisa terwujud. Mulai dari Kota Cilegon, Kabupaten Serang, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang,” tuturnya.

Dia menjelaskan, asosiasi tersebut tidak hanya sebagai ajang berkumpul, namun memiliki sejumlah program kerja, dan pengembangan usaha.

“Jadi bisa saling terkoneksi antara pengusaha jasa dekor satu dengan yang lainnya. Mereka bisa saling berkoordinasi, dan memang saling membantu,” ujarnya.

Misalnya, dalam hal peralatan dan aksesoris, jika satu pendekor tidak memiliki alat atau barang lainnya, maka pengusaha dekor lainnya akan membantu.

“Jadi kami memiliki jaringan, dan kami ini bukan orang lain, tapi keluarga. Seperti ada anggota kami yang kesulitan, maka kami yang back up, dan ini akan kami terapkan ke seluruh DPC,” tuturnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini