SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, mencatat kasus angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB) di Kota Serang mengalami penurunan. Meskipun setiap tahunnya kasus AKI-AKB di Kota Serang selalu mengalami lonjakan.
Dikatakan Walikota Serang, Syafrudin, ada beberapa program pada Dinas Kesehatan (Dinkes) yang menjadi sorotan. Salah satunya penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI-AKB) yang masih cukup tinggi.
“Angka kematian ibu masih ada lonjakan kasus, dan tiap tahunnya program ini (AKI-AKB) selalu menonjol. Meski ada penurunan, dari 24 kasus pada 2021 dan 2022 menjadi 17 kasus,” katanya, Kamis (17/2/2022).
Kemudian, untuk angka kematian anak atau bayi juga mengalami penurunan dari 29 kasus menjadi 13 kasus.
“Alhamdulillah turun. Hal itu juga berkaitan dengan stunting, gizi buruk, dan pelayanan menuju peningkatan derajat kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, untuk menurunkan kasus baik AKI-AKB, stunting, dan gizi buruk perlu adanya sinergitas dengan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD). Termasuk stakeholder dan masyarakat itu sendiri.
“Makanya kepala OPD (terkait) kami undang semua. Seperti Dinas Pertanian, Dinas Sosial, dan kecamatan, serta kelurahan. Semua menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk penanganan gizi buruk,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Ana Rohana mengatakan, hal yang utama untuk menurunkan semua kasus baik AKI-AKB, stunting, hingga gizi buruk adalah sosialisasi kepada masyarakat betapa pentingnya melakukan upaya-upaya kesehatan.
“Kemudian, melakukan promosi kesehatan dari tenaga kesehatan, dan peningkatan kualitas pemeriksaan kesehatan,” ujarnya.
Tak hanya itu, ia juga mengimbau agar persalinan bagi ibu yang hendak melahirkan juga seharusnya dilakukan oleh tenaga kesehatan.
“Itu harus, (persalinan) ditolong oleh tenaga kesehatan. Termasuk kualitas pemeriksaan baik dalam masa kehamilan maupun persalinan,” katanya.
Biasanya, masyarakat di Kota Serang terkendala dengan persoalan pembiayaan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan hingga persalinan.
“Maka, kami juga melakukan jaminan pembiayaan. Seperti jaminan kehamilan, persalinan, dan jamkesda. Karena biasanya masyarakat tidak memiliki uang untuk memeriksakan kandungan ke rumah sakit,” tandasnya. (Red)