SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dalam Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, Camat Kasemen Ahmad Nuri menginginkan Kecamatan Kasemen merdeka dari permasalahan kesehatan dan sosial.
Dikatakan Camat Kasemen, Ahmad Nuri, bahwa hal itu lantaran Kecamatan Kasemen merupakan lumbung sampah dan masih banyak kasus stunting serta gizi buruk.
“Merdeka dari stunting, merdeka dari gizi buruk, merdeka dari kemiskinan dan merdeka dari kebodohan,” katanya, Kamis (18/8/2022).
Menurutnya, untuk merdeka dari sampah dan stunting dibutuhkan komitmen bersama dari seluruh stakeholder dan elemen masyarakat, sehingga Kecamatan Kasemen pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat, setelah dua tahun mengalami Pandemi Covid-19.
“Harapan saya, Kasemen harus merdeka dari sampah karena banyak titik sampah liar,” ujarnya.
Ahmad Nuri menyebutkan, untuk penanganan permasalahan sampah yang ada di wilayahnya, terdapat tiga dorongan dalam mendukung program penangan sampah. Yaitu pertama, menumbuhkan kesadaran publik untuk menjaga kebersihan di masyarakat.
“Karena setelah kita identifikasi dan kita analisa serta kita lakukan beberapa hal terkait kesadaran publik ini memang masyarakat kasemen ini khususnya harus didorong oleh sosialisasi yang lebih masif,” katanya.
Ia mengungkapkan, kesadaran publik tersebut dilakukan dengan berbagai sosialisasi, hingga ceramah agama oleh tokoh ulama.
“Jadi harus didorong menggunakan hujjah agama oleh ulama, kemudian pemerintah lewat aturannya, dan juga tokoh-tokoh kultural,” jelasnya.
“Agar masyarakat itu sadar betul bahwa menjaga kebersihan adalah bagian dari pada iman. Menjaga kebersihan juga adalah perintah agama juga untuk menjaga kesehatan,” terangnya.
Dorongan yang kedua, yakni melakukan tindakan pemerintah dengan cara terus berkolaborasi dengan beberapa stackholder yang ada di lingkungan Kecamatan Kasemen.
“Yang ketiga kita instruksikan sampai ke tingkat RT RW. Untuk memberikan kesadaran jika ada sampah yang masih numpuk laporkan ke kita,” ungkapnya.
Ahmad Nuri meminta kepada Waliktoa dan Wakil Walikota Serang agar ada pelimpahan kewenangan penanganan sampah dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Dengan begitu pengelolaan sampah dapat ditangani lebih cepat.
“Kalau misalnya armadanya di kasih ke kita, anggarannya dikasih ke kita, terus tenaganya kasih ke kita, kita gampang. Misalnya ada sampah ke jalan petekong, dalam hitungan hari, tiga hari kita akan selesaikan. Numpuk lagi kita akan selesaikan,” kata Ahmad Nuri.
Ahmad Nuri mengaku saat pertama jadi Camat Kasemen, terdapat 27 titik penumpukan sampah sampah, secara perlahan ia mulai menangani dari lima titik awal.
“Alhamdulillah sekarang sampah-sampah yang liar itu sudah habis,” akunya.
Ahmad Nuri mengaku pihaknya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menggerakkan itu semua. Minimal merdeka dari kontek nilai-nilai kemerdekaan yang ditanamkan oleh masyarakat semua.
“Yang kedua, bahwa ini sebagai stimulan aja dari masyarakat,” tandasnya. (Red)