SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, mulai kewalahan untuk menertibkan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), khususnya manusia gerobak di Kota Serang yang kian hari semakin merajalela karena kebanyakan dari mereka merupakan pemain lama yang kembali ke jalanan setelah mendapatkan pelatihan kemandirian.

Kepala Dinsos Kota Serang, Toyalis mengaku sering mendapatkan laporan adanya manusia gerobak yang masuk dalam kategori PMKS di Kota Serang, bahkan, jumlahnya kini tak terhitung. Salah satu faktor penyebab fenomena tersebut muncul karena banyak masyarakat yang enggan mencari pekerjaan dan lebih memilih meminta belas kasihan orang lain untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah.

“Karena banyak laporan juga di Kota Serang ini banyak manusia gerobak. Jadi sebetulnya ada 26 aspek yang harus kami layani, termasuk anak jalanan dan gepeng, serta orang-orang terlantar,” katanya, Kamis (8/6/2023).

Menurutnya, penyebab fenomena PMKS merajalela di Kota Serang belum diketahui secara jelas faktor penyebabnya. Namun, rata-rata para PMKS mengaku melakukan aktivitas tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Padahal mereka masih muda, dan cara mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup itu dengan meminta-minta. Itu berdasarkan hasil asessment kami,” ujarnya.

Berdasarkan catatan Dinsos Kota Serang, kebanyakan dari mereka merupakan warga Kecamatan Cipocok Jaya, Kecamatan Serang, Kasemen, dan tiga kecamatan lainnya. Termasuk beberapa di antaranya berasal dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Serang dan Pandeglang.

“Warga dari luar daerah pun tak kalah banyak yang mencari nafkah dengan cara meminta-minta di Kota Serang,” tuturnya.

Terakhir, kata dia, seseorang dengan keterbatasan fisik atau disabilitas yang sempat berkeliling di wilayah Kota Serang, ditertibkan oleh Dinsos dan petugas gabungan Polresta Serang Kota mengaku berasal dari Cinangka, Kabupaten Serang.

“Bahkan ada disabilitas yang dengan sengaja datang ke Kota Serang untuk meminta belas kasih orang lain. Mereka itu ternyata warga Kabupaten Serang,” ucapnya.

Pihaknya juga mengaku cukup kewalahan karena setiap kali dilakukan penertiban atau razia, para PMKS seringkali melarikan diri dari tempat pelatihan. Sehingga, mereka kembali turun ke jalanan dan menjalankan aktivitasnya dengan cara kucing-kucingan.

“Sering kabur. Mungkin memang sudah wataknya seperti itu, mental mereka tidak mau berubah, padahal sudah berjanji,” ujarnya.

Untuk penanganannya, dia mengaku, Dinsos Kota Serang telah melakukan asessment terhadap PMKS di wilayah Kota Serang. Terutama terhadap anak-anak yang mewarnai tubuhnya dengan cat berwarna silver, menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.

“Ada bantuannya, termasuk untuk lansia terlantar sampai disabilitas kami bantu baik dari kota maupun pusat. Bantuan BNPT berupa sembako, lalu uang tunai melalui bank himbara, dan sebagainya,” tandasnya. ,(Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini