SERANG, BI – Walikota Serang, Syafrudin mengaku siap mengemban amanah apabila dipercaya untuk memimpin Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasioanl (PAN) Provinsi Banten. Selaku kader, ia selalu siap apabila diberikan tanggung jawab oleh partai yang telah mengusung dirinya maju di Pilkada Kota Serang tersebut.
Syafrudin mengatakan, jika posisi yang ia dapatkan saat ini tentu atas bantuan dan juga kerja keras dari partainya. Untuk itu, dirinya selalu kader PAN tentu harus selalu siap apabila diminta oleh partai untuk menjadi ketua DPW.
“Saya ini kan kader partai. Saya menjadi Walikota juga karena didukung oleh partai. Makanya kalau memang ditunjuk untuk mengemban amanah ini, saya sudah pasti akan siap,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya di Puspemkot Serang, Selasa (14/07/20).
Syafrudin mengungkapkan, dirinya sebenarnya tidak terlalu ambisius untuk menjadi ketua DPW PAN Provinsi Banten. Namun, karena adanya dorongan dari bawah, maka dirinya tidak bisa mengabaikan aspirasi tersebut.
“Jujur saja, saya ini kan baru jadi kader pada 2017 lalu. Saya ini kader baru kemarin. Kalau saya ambisi untuk nyalon, itu tidak pantas. Karena kan banyak yang puluhan tahun. Tapi kalau dari bawah mendorong saya menjadi ketua, saya harus siap,” jelasnya.
Dorongan tersebut menurut Syafrudin, datang dari empat DPC kota dan kabupaten di Banten. Keempatnya yakni DPC Kota Serang, DPC Kabupaten Serang, DPC Kabupaten Pandeglang dan DPC Kota Cilegon.
“Sudah ada empat DPC yang mendukung. Yang lainnya saya masih kurang tahu, karena mereka baru beberapa yang melakukan silaturahmi ke sini (Kota Serang),” katanya.
Lebih lanjut, Syafrudin mengaku jika dirinya telah membuka komunikasi dengan Wakil Ketua DPP PAN, Yandri, terkait dengan jabatan Ketua DPW PAN Provinsi Banten itu. Meskipun ia berkilah, bahwa tidak intens komunikasi berkaitan dengan pemilihan ketua.
“Komunikasi mah sebelum adanya isu pemilihan juga sudah sering. Kan DPP nya juga ada di sini pak Yandri. Tapi kalau yang fokus terkait pemilihan itu cuma baru sekali saja,” katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPP PAN, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa dalam pemilihan ketua pada partai tersebut, tidak melalui mekanisme satu orang satu suara, tetapi menggunakan sistem musyawarah mufakat.
“Jadi pemilihan di kami itu musyawarah mufakat, tidak one man one vote (satu orang satu suara). Lalu kami juga tidak menetapkan ketua, melainkan anggota formatur. Nanti dari Banten 4 orang, dari DPP 1 orang,” katanya, melalui sambungan telepon.
Lebih lanjut Yandri meminta kepada panitia pelaksana Musyawarah Wilayah untuk membuka pendaftaran calon anggota formatur. Nanti, panitia akan menyetorkan nama tersebut ke DPP PAN.
“Kalau memang nanti hanya empat orang saja, maka tidak akan ada pemilihan anggota formatur lagi. Kalau nanti ternyata lebih dari 4, maka akan dilangsungkan pemilihan anggota formatur,” jelasnya.
Yandri mengungkapkan, nantinya dari empat anggota formatur akan ditambah satu anggota formatur dari DPP. Setelah itu mereka akan bermusyawarah, untuk menentukan siapa yang menjadi ketua. “Biasanya itu berlangsung sehari atau dua hari. Tergantung bagaimana musyawarah antara formatur tersebut,” tandasnya. (Zal/Red)