SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dalam upaya penertiban trayek angkutan kota (Angkot) di Kota Serang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang berencana untuk mengaktifkan kembali tiga Sub Terminal Tipe C.
Seperti Terminal Cipocok Jaya, Kepandean, dan Terminal Blok M di Pasar Induk Rau, yang saat ini beralih fungsi menjadi lapak-lapak pedagang.
Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Operasional (Dalops) pada Dishub Kota Serang Edi Junaedi mengatakan, saat ini Dishub Kota Serang sedang mempersiapkan dan berupaya untuk membuka kembali Sub Terminal Tipe C.
Sebab, hingga saat ini masih banyak angkutan yang tidak sesuai dengan jalurnya.
“Kami sedang berupaya untuk membuka kembali sub terminal tipe C, sebanyak tiga lokasi. Pertama di Cipocok Jaya, kedua Kepandean, dan Terminal Blok M Pasar Rau. Tujuannya, untuk menghalau angkutan kota yang membandel,” katanya, Kamis (16/11/2023).
Dia menjelaskan, terdapat banyak angkot kategori angkutan kota dalam provinsi (AKDP) yang membandel dan tidak sesuai dengan trayek.
Seperti angkot jurusan Pandeglang-Serang, Padarincang-Serang, dan Cilegon-Serang.
“Supaya mereka tidak masuk hingga ke dalam kota, harus sesuai dan berdasarkan trayek angkutan,” ujarnya.
Dia mengaku, selama ini mendapat cukup banyak keluhan dari sopir angkutan dalam kota yang kehilangan penumpang akibat banyaknya angkot AKDP yang berkeliaran di dalam kota.
Misalnya, angkot jurusan Pandeglang-Serang yang seharusnya berhenti di Sub Terminal Cipocok Jaya, namun beredar sampai ke Pasar Rau dan Kemang.
“Makanya, angkutan dalam kota di wilayah Kota Serang tidak dapat penumpang, mereka kehilangan penumpang. Karena diambil oleh angkot-angkot itu tadi, dan akhirnya mereka mengeluhkan kepada kami,” tuturnya.
Tujuan dibuka kembalinya Sub Terminal, dikatakan dia, supaya angkutan perkotaan lebih tertib dengan jaringan trayeknya yang berjalan normal.
“AKDP tidak boleh masuk ke tengah kota, makanya nanti akan kami halau supaya masuk ke sub terminal dulu,” ucapnya.
Seorang penumpang angkutan kota jurusan Rau Terminal Masitah mengaku sering diturunkan di tengah jalan oleh sopir angkot, karena lebih memilih mengambil penumpang dengan jumlah yang banyak.
“Padahal, jurusannya beda. Terus juga kadang ongkosnya beda, jadi suka males naik angkot,” ujarnya. (Red)