SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Harga komoditas cabai di Kota Serang kini tengah melejit hingga harga Rp100 ribu per kilogramnya. Terpantau, saat ini harga cabai rawit merah di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang tembus Rp 100 ribu per kg.
Harga cabai merah besar dijual dikisaran Rp 70 ribu per kg-Rp 75 per kg, normalnya dijual Rp 40 ribu per kg. Harga cabai merah kriting dijual dikisaran Rp 75 ribu per kg-Rp 80 ribu per kg, normalnya dijual Rp 40 ribu per kg. Cabai rawit hijau dijual dikisaran Rp 55 ribu-Rp 60 ribu per kg, normalnya dikisaran Rp 30 ribu-Rp 35 ribu per kg.
Menyikapi kenaikan harga cabai tersebut, Walikota Serang Syafrudin mengimbau masyarakat Kota Serang untuk menanam cabai di rumahnya. Gerakan tanam cabai ini diharapkan dapat menstabilkan harga bumbu dapur itu di pasaran.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah sentra penghasil cabai mengalami gagal panen.
Syafrudin mengatakan, Pemkot Serang sudah melangkah untuk menstabilkan harga-harga kebutuhan pokok, salah satunya cabai dengan cara mengoperasikan pasar-pasar lingkungan yang ada di Kota Serang.
“Ini juga untuk mengurangi atau menekan harga barang kebutuhan pokok meningkat, dan sampai saat ini Kota Serang inflasinya tidak berubah 2,8 bahkan tidak sampai 3,” ujarnya, Rabu (29/11/2023).
Akan tetapi, ia mengakui bahwa ada beberapa komoditas yang melonjak naik, salah satunya cabai.
“Karena memang di Kota Serang ini cabai, pasokan dari luar terutama dari Jawa. Ketika dari luar ini tidak masuk ke Kota Serang maka harga itu akan naik,” jelas dia.
Syafrudin mengimbau kepada masyarakat Kota Serang untuk tidak ragu melakukan tanam cabai di rumahnya.
“Saya berharap kepada masyarakat Kota Serang untuk tidak sungkan-sungkan untuk menanam cabai, tomat, bawang, di halaman-halaman rumah, sehingga ini akan membuat harga stabil dan bagus,” katanya.
Untuk bibit tanaman dan pohon, lanjut dia, bisa didapatkan di Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kota Serang.
“Banyak di pertanian. Tanaman-tanaman baik pohon-pohonan yang hidroponik, kemudian tanaman-tanaman lain juga kayak buah-buahan, dan lain sebagainya. Kami dalam rangka penekanan inflasi ini banyak stok di pertanian,” tandasnya. (Red)