SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Berdasarkan penilaian Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Serang menduduki peringkat terbawah dibandingkan tujuh kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten.

Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, Jumhadi mengatakan, pihaknya menerima aduan dan aspirasi dari masyarakat mengenai IPLM Kota Serang yang sebelumnya tahun 2022 mencapai lebih dari 60, namun di tahun 2023 turun drastis di angka 46,76. 

“Jadi ini bukan turun lagi, tapi anjlok. Dari 60 sekian, turun menjadi 46,76 itu sangat drastis sekali. Kami akan dorong dan minta untuk Dinas Perpustakaan memperbaiki itu,” katanya, Senin (1/7/2024).

Padahal, menurut dia, fasilitas yang ada pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang cukup memadai, bahkan gedung yang ada saat ini diklaim memiliki standar nasional, dengan kelengkapan serta kecanggihan moderen. 

“Tapi, karena SDM tidak kreatif, maka IPLM pun rendah. Harusnya bisa lebih baik dan perpustakaan bisa lebih ramai,” ujarnya.

Anggota Komisi II DPRD Kota Serang Muhtar Effendi mengatakan, rendahnya IPLM di Kota Serang terjadi akibat dua faktor, yakni adanya ketidakberpihakkan anggaran dan sumber daya manusia (SDM) pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kota Serang. Sehingga, banyak keberadaan perpustakaan daerah tidak terekspose secara maksimal.

“Menurut pandangan saya memang tidak adanya keberpihakkan anggaran dan SDM yang memadai di lingkungan Dinas Perpustakaan. Makanya, literasi di Kota Serang mendapatkan nilai terendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya di Banten,” ucapnya.

Dia menjelaskan, mengenai SDM pada Dinas Perpustakaan, seharusnya bisa lebih aktif dan inovatif untuk menarik minat masyarakat mendatangi Perpustakaan Daerah Kota Serang. 

“Jadi harus lebih inovatif, apa yang menjadi magnet, daya jungkit, dan kreativitas perpustakaan agar didatangi masyarakat, makanya SDM ini penting,” ujarnya.

Dengan penilaian tersebut, kata dia, memunculkan sorotan publik yang menilai jika literasi di Kota Serang semakin jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Dinas Perpustakaan sebagai pemegang kewenangan seharusnya bisa menanggulangi hal tersebut, bukan justru membiarkan kritik atau masukan dari masyarakat.

“Mungkin ini sudah menjadi klimaks di masyarakat mengenai literasi di Kota Serang yang semakin rendah atau anjlok. Intinya, memang tidak ada keberpihakkan anggaran pada dinas itu, dan seharusnya dinas pun tidak hanya berdiam diri,” tandasnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini