SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Kantor Perwakilan (Kpw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten mengklaim ekonomi Banten diklaim tumbuh positif pada triwulan III 2024. Hal itu dibuktikan dengan laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Banten yang mencatatkan kinerja sebesar 4,93 persen year on year (yoy).

Termasuk juga adanya dorongan dari lapangan usaha kontruksi di wilayah Banten yang mencapai 10,90 persen, dan hal itu merupakan catatan tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu diungkapkan Kepala Kpw BI Provinsi Banten Ameriza Ma’ruf Moesa saat acara Taklimat Media di salah satu kafe di Kota Serang, Kamis 7 November 2024.

“Provinsi Banten kontruksinya tertinggi se Pulau Jawa dibandingkan daerah lain, bahkan Jawa Barat sebesar 7,30 persen, Jawa Tengah 8,81 persen, dan DI Yogyakarta 8,84 persen. Ini merupakan sejarah, karena Banten belum pernah mencapai seperti saat ini, bahkan biasanya Banten berada di bawah dari provinsi lain,” kata Ameriza.

Capaian tersebut, dikatakan dia, lebih baik dari triwulan sebelumnya sebesar 4,70 persen (yoy), dan Provinsi Banten justru tumbuh relatif membaik di tengah LPE Nasional yang melambat pada triwulan III 2024 dari sebelumnya. 

“Ekonomi Banten cukup menggembirakan dan ini menjadi fenomena baik, karena didorong dari konstruksi yang tumbuhnya di atas 10 persen,” ujarnya.

Kemudian, tumbuh positifnya ekonomi Banten pada triwulan III 2024 ini juga ditopang oleh pertumbuhan positif lapangan usaha (LU), transportasi, dan pergudangan, hingga real estate. 

“Sehingga, mendorong laju pertumbuhan ekonomi Banten menguat dari triwulan sebelumnya,” tuturnya.

Bahkan, kata dia, tingkat konsumsi rumah tangga di Provinsi Banten saat ini juga menunjukkan peningkatan yang cukup baik, meskipun diterpa deflasi atau penurunan daya beli masyarakat di Indonesia. Artinya, dengan adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi di secara nasional, Provinsi Banten hanyab sedikit terpengaruh.

“Untuk Banten relatif masih terjaga, hal itu dibuktikan dengan konsumsi rumah tangga sebesar 4,61 persen. Jadi, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap konsumsi di Banten,” ucapnya.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Hario K Pamungkas mengatakan, selain dari beberapa hal tersebut, pengembangan dari sektor properti juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten tumbuh membaik. Salah satunya kawasan Tangerang, khususnya BSD City yang kini menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). 

“Dengan nilai investasi mencapai Rp18,54 triliun, dan pengembangan kawadan pada bidang edukasi, teknologi, dan kesehatan. Termasuk juga pantai indah kapuk (PIK) 2,” ujarnya. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini