RANGKASBITUNG, BANTENINTENS.CO.ID – Politeknik LPP Yogyakarta didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) melaksanakan workshop produk kerajinan berbahan pelepah sawit sebagai rangkaian kegiatan pencarian duta UKMK sawit 2025 di BLK LPP Rangkasbitung, Lebak, Banten, pada Jumat (14/2/2025).
Kegiatan workshop yang diikuti oleh 16 peserta laki-laki dan 14 peserta perempuan mahasiswa dari beberapa Perguruan Tinggi di Yogyakarta akan mempraktekan membuat produk piring dan kerai dari pelepah sawit hasil pruning pada TM sawit. Workshop ini bertujuan untuk mengenalkan kepada para peserta bahwa limbah sawit juga dapat dijadikan sebagai produk kerajinan serta mendukung peran mahasiswa untuk ikut serta mengkampanyekan kebaikan sawit, mengenalkan dan membuat produk kerajinan dari limbah pelepah sawit.
Kegiatan diawali dengan penjelasan pembuatan kerajinan kerai dari pelepah sawit oleh Bapak Miskah yang merupakan mitra PU UMKM Politeknik LPP.
“Pelepah sawit yang digunakan adalah hasil pruning TM sawit jadi memang berupa limbah,” ujarnya.
“Pelepah dipotong sedemikian rupa kemudian diserut halus sesuai dengan ukuran kerai yang akan dibuat, alat yang digunakan dapat dibuat sendiri dengan bahan-bahan sisa yang sudah tidak terpakai, untuk alat dan bahan yang dibeli paling hanya senar nilon, gunting dan pisau asah untuk serutan, hasil serutannya dapat dijadikan kompos,” tambah Miskah.
Setelah dijelaskan, para peserta mempraktekan proses pembuatan kerai secara berkelompok.
Kerajinan berikutnya yang dipraktekan adalah pembuatan kerajinan piring dari lidi sawit hasil pruning oleh Bapak Yusuf yang juga merupakan mitra PU UMKM Politeknik LPP.
“Selain untuk dibuat sapu, limbah lidi juga dapat dibuat piring untuk alas makan, sehingga menambah nilai ekonomi,” katanya.
“Untuk membuat piring dari lidi sawit diperlukan ketelatenan dalam menganyam, lidi yang digunakan perlu dihaluskan menggunakan pisau sebelum dianyam, waktu yang dibutuhkan untuk membuat satu piring sekitar 15 menit apabila sudah terbiasa”, lanjutnya.
Walaupun mengalami kesulitan para peserta cukup antusias untuk mengikuti instruksi satu demi satu hingga lidi sawit tersusun menjadi piring. Kerajian kerai maupun piring dari limbah pelepah sawit dapat dipoles menggunakan pernis, cat atau bahkan dibuat motif tertentu, sehingga akan meningkatkan nilai jual.
Peluang kerajian ini sebenarnya cukup luas karena produk tersebut hamper selalu dibutuhkan, namun kurangnya edukasi, pendampingan hingga pemasaran menjadi hal yang masih pelru didorong. Hal inilah yang dapat dilakukan oleh civitas Perguruan Tinggi, salah satunya kegiatan yang dilaksanakan oleh Politeknik LPP ini diharapkan sebagai salah satu bentuk dukungan kepada pengrajin limbah pelepah sawit di Rangkasbitung.
Peserta cukup antusias mengikuti workshop kerajian pelepah sawit ini.
“Ini hal yang baru dari kami, langsung mempraktekan membuat kerai dan piring dan ini cukup sulit karena belum terbiasa, alat dan bahan yang digunakan sangat sederhana namun memiliki nilai jual dna fungsi yang baik dan yang lebih penting ini merupakan produk limbah pelepah sawit. Terimakasih Politeknik LPP dan BPDP telah mengadakan kegiatan ini, semoga produk UMKM berbahan limbah sawit dapat terus berkembang,” ungkap salah satu peserta workshop. (Red)









