SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Serang, dalam waktu dekat ini akan melakukan pemanggilan terhadap Bank Banten dan Bank BJB. Hal itu dikarenakan adanya permasalahan pemotongan kredit pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemkot) Serang.
Persoalan itu muncul ketika Pemkot Serang memindahkan rekening kas umum daerah (RKUD) dari Bank BJB ke Bank Banten, pada 30 Juli 2024 lalu. Namun, pinjaman atau kredit para ASN masih berada di Bank BJB, dan saat ini tercatat menunggak selama tiga bulan terakhir dengan total mencapai Rp93 miliar.
Sebab, sejak akhir tahun lalu penggajian seluruh pegawai Pemkot Serang dilakukan oleh Bank Banten, yang sebelumnya melalui Bank BJB dan pemotongan pinjamannya langsung dilakukan oleh pihak bank setiap kali gaji disalurkan. Tetapi, saat ini tersendat karena Bank Banten membayarkan gaji pegawai sscara utuh dan pegawai melakukan pembayaran cicilan secara manual.
Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Roni Alfanto mengaku akan memfasilitasi Bank Banten dan Bank Bjb untuk duduk bersama dan membahas permasalahan yang terjadi saat ini.
“Nanti kami fasilitasi (Pertemuan Bank Banten-BJB) supaya tau dimana sebenarnya akar permalasahannya,” katanya, Rabu (7/5/2025).
Pihaknya juga menyarankan keduanya bank daerah, antara Bank Banten dengan Bank BJB seharusnya duduk bersama. Kemudian melakukan perjanjian bersama agar tidak ada kendala ataupun permasalahan seperti yang terjadi saat ini apalagi menyangkut pelayanan.
“Intinya kan ini pelayanan, kalau ada yang mudah kenapa harus sulit. Sepertinya Bank Banten dan Bank BJB ini belum ketemu. Makanya, nanti kami coba untuk fasilitasi, jangan sampai menganggu pelayanan nantinya,” ujarnya.
Menurut dia, setiap kredit harus dibayar dan sifatnya wajib, sehingga perlu adanya sinergi antara dua bank daerah tersebut. Bahkan seharusnya, Bank Banten juga bisa memahami itu, apalagi Walikota Serang sudah berusaha untuk mengambil jalan tengah.
“Sementara uangnya ada, tapi susah membayarnya. Artinya kan ada sesuatu yang tidak sinkron (Bank Banten dan BJB). Tapi, Pak Walikota kan sudah berupaya untuk mempertemukan keduanya, itu sudah luar biasa,” ucapnya. (Red)