SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Ratusan ayam petelur mati dan juga sekitar lima ton telur hasil produksi peternakan ayam petelur PT Sube Rezeki Baru Semesta di wilayah Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, saat ini kondisinya tidak layak konsumsi.
Hal itu disebabkan ribuan ayam di kandang tidak diberikan makan dan minum akibat dihalangi beberapa warga dan oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saat pihak perusahaan hendak memberi pakan ternak.
Ariah, salah seorang pekerja peternakan ayam mengatakan, akibat tidak diberi makan selama sepekan akibat dihalangi beberapa warga dan oknum LSM, kondisi telur hasil produksi ayam peternak menjadi tidak layak. Terlebih satu pekan dibiarkan tidak terawat.
“Enam hari kan telurnya dibiarkan begitu saja. Jadi tentu tidak layak untuk dikonsumsi. Bahkan banyak yang busuk dan kecil,” katanya, Rabu (26/07/2023).
Akibat kondisi tersebut, lanjut Ariah. Pihaknya tidak dapat memberikan pasokan telur kepada sejumlah pelanggan untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Serang.
“Kalau sudah begini, kami tidak bisa mengirim pasokan di Serang dan Cilegon. Jadi, para pelanggan terpaksa mencari pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ke luar daerah,” jelasnya.
Sebelumnya, ratusan ekor ayam petelur mati di kandang usai peternakan ayam petelur milik PT Sube Rezeki Baru Semesta di wilayah Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang disegel Satpol PP pada Kamis (20/07/2023) lalu.
Hal tersebut disebabkan, adanya larangan pemberian makan hewan ternak yang diduga dilakukan oleh seorang anggota oknum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan beberapa masyarakat.
Ariah, salah seorang pekerja peternakan ayam mengatakan, usai disegel Satpol PP Kabupaten Serang, pihaknya mendapat larangan dari beberapa warga dan oknum LSM untuk melakukan aktivitas di lokasi peternakan sebelum mendapatkan surat izin dari Satpol PP.
“Tidak boleh masuk, ngasih makan ayam juga tidak boleh. Salah satu warga, dan satu lagi Infonya salah satu anggota LSM. Tapi sekarang kan sudah dapat izin langsung dari Satpol PP untuk ngasih makan ayam, begitu di cek, banyak yang mati,” katanya, Rabu (26/07/2023).
Ari menjelaskan, ayam tersebut terakhir diberi makan sejak satu Minggu lalu pada Kamis (20/07/2023).
“Jadi wajar ayam banyak yang mati kelaparan, sudah enam hari tidak diberi makan,” ungkapnya. (Red)