SERANG, BANTENINTENS.CO.ID — Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Madani mencatat tunggakan pelanggan mencapai sekitar Rp3 miliar hingga tahun 2025 ini. Kondisi tersebut membuat perusahaan mengambil langkah tegas dengan menutup lebih dari 700 sambungan pelanggan yang tidak patuh terhadap kewajiban pembayaran.

Direktur Perumdam Tirta Madani, Arif Setiawan menjelaskan, permasalahan tunggakan masih menjadi dilema antara misi sosial dan misi bisnis yang diemban perusahaan. Dari total pelanggan, sekitar 30 persen atau setidaknya dua ribu pelanggan tercatat masih memiliki tunggakan.

“Masih ada pelanggan yang membayar tidak rutin. Ada yang menunggak satu tahun, lalu membayar dua bulan, kemudian menunggak lagi. Jadi tidak selesai-selesai. Nilai piutangnya sekarang sekitar tiga miliar rupiah,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).

Menurutnya, sebagian besar pelanggan yang menunggak berasal dari kawasan permukiman. Pihaknya telah melakukan langkah tegas berupa penutupan hingga pembongkaran sambungan air. 

“Sudah banyak yang kita tutup, sekitar 700 sambungan. Itu bentuk penegasan bagi pelanggan yang tidak tertib membayar,” katanya.

Arif menambahkan, berbagai alasan sering disampaikan pelanggan, mulai dari jarak tempat pembayaran yang jauh hingga pasokan air yang tidak stabil akibat kebocoran pipa di lapangan. Meski begitu, pihaknya terus berupaya mempermudah sistem pembayaran agar tidak ada lagi alasan keterlambatan.

“Sekarang pelanggan bisa membayar lewat BJB, Indomaret, Alfamart, Tokopedia, Bukalapak, Shopee, bahkan KUD. Semua sudah kita kembangkan untuk memudahkan,” jelasnya.

Langkah penertiban tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pelanggan akan pentingnya ketepatan pembayaran sebagai bagian dari tanggung jawab bersama menjaga keberlangsungan layanan air bersih di Kota Serang. (Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini