CILEGON, BANTENINTENS.CO.ID – Kota Cilegon sudah mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) atau luring (luar jaringan), Senin (30/8/2021).
Digelarnya pembelajaran tatap muka ini, tentunya karena banyaknya keresahan dan kegelisahan dari para wali murid.
Salah satu wali murid di Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya, berharap melalui pembelajaran tatap muka ini, anaknya bisa belajar dengan lebih serius.
“Ya semoga melalui tatap muka ini, anak saya bisa fokus belajar, kan kalau daring anak saya malah main game terus, takutnya malah kecanduan game nantinya,” katanya.
Pada hari pertama pemberlakuan pembelajaran tatap muka, Walikota Cilegon, Helldy Agustian, melakukan kunjungan ke SDN Ciwaduk. Hal ini, terpantau dalam laman instagram resmi Pemkot Cilegon.
“Saya mengimbau kepada siswa siswi untuk selalu menerapkan 5 M dalam proses pembelajaran tatap muka,” ujarnya, dalam rilis akun instagram resmi Pemkot Cilegon, Senin (30/8).
Pembelajaran tatap muka ini tentunya mendapat respon positif dari semua kalangan, baik peserta didik, wali murid, maupun pihak sekolah. Termasuk salah satu guru yang mengajar di salah satu SD di Kota Cilegon, Rahayu, menuturkan bahwa belajar di tengah pandemi ini merupakan bentuk peperangan dalam melawan kebodohan dan rasa malas yang ada dalam diri sendiri.
“Saya selalu bilang ke anak-anak bahwa kita ini sedang berperang, bukan angkat senjata, bukan melawan penjajah, tapi melawan kebodohan, melawan rasa malas. Pandemi sudah mengajarkan kita semua, di mana pun kita berada, di rumah maupun sekolah semua tempat adalah tempat kita belajar. Tinggal bagaimana kita berperang melawan diri kita, melawan diri kita dengan tetap semangat dan pantang putus asa. Semoga Allah berikan keajaiban, wabah yang ada di negeri kita lekas terselesaikan,” ujarnya.
Rahayu juga berharap pembelajaran tatap muka ini dapat mengobati kerinduan anak-anak terhadap sekolah, dan juga bisa dilakukan dalam jangka waktu panjang.
“Harapan saya sederhana, semoga kegiatan tatap muka ini berlangsung selamanya. Kita sama-sama berjuang di tengah pandemi. Semoga dengan adanya tatap muka di tengah pandemi ini bisa mengobati kerinduan anak-anak terhadap lingkungan sekolah. Belajar banyak dan ekplorasi lebih banyak dilingkungan sekolah walaupun dengan kapasitas yang terbatas,” tandasnya. (Saput/Red)