SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Minimnya anggaran yang dimiliki Dinas Sosial (Dinsos) Kota Serang, membuat penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Kota Serang tidak maksimal. Termasuk penyaluran bantuan bagi penyandang disabilitas.
Kepala Dinsos Kota Serang, Moh Poppy Nopriadi, menyayangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yang memberikan anggaran minim kepada OPD-nya. Padahal program dan kegiatan pada Dinsos cukup banyak, salah satunya penanganan PMKS yang mencapai ratusan ribu.
“Se-Kota Serang ada seribuan penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan. Tapi yang sudah mendapatkan bantuan hanya sedikit. Apalagi tahun kemarin (2021) itu tidak ada sama sekali,” katanya, Kamis (2/6/2022).
Secara keseluruhan, dia menyebutkan, jumlah PMKS di Kota Serang mencapai 121.000. Sedangkan tahun ini yang mendapat bantuan sebagian kecil, seperti bantuan penyandang disabilitas hanya 17 orang. Sedangkan bantuan paket atau peralatan sekolah hanya 52 anak, yang masuk dalam kategori tidak mampu.
“Dinsos itu sebetulnya tugasnya banyak, karena masyarakatnya pun banyak. Hanya saja kemampuan Pemkot Serang baru segitu. Tahun lalu (2021) saja tidak ada sama sekali, tahun ini ya hanya segitu,” ujarnya.
Menurut dia, penyandang disabilitas membutuhkan berbagai macam alat bantu yang diharapkan mendapat bantuan dari pemerintah. Namun, kekuatan anggaran Pemerintah Kota Serang hanya mampu memberikan belasan.
“Seperti tahun ini keseluruhan bantuan diberikan kepada disabilitas berjumlah 17. Dengan rincian, lima unit kursi roda, sisanya alat bantu dengar,” tuturnya.
Padahal, mereka membutuhkan alat lainnya, sesuai dengan kebutuhan penunjang penyandang disabilitas.
“Ya itu macam-macam, ada yang butuh kursi roda, alat bantu dengar, tongkat pemandu, dan sebagainya. Justru kebanyakan kami mendapat bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Kalau pemkot susah,” ucapnya.
Setiap tahunnya, bahkan setiap kali pembahasan pada anggaran perubahan, Dinsos Kota Serang selalu mengusulkan anggaran sesuai dengan kebutuhan.
“Tapi jauh dari apa yang kami usulkan. Kami kan basicnya memberikan bantuan PMKS. Apalagi kalau diperluas lagi untuk bantuan buku, bayangkan berapa ratus ribu, sedangkan kami hanya memberi bantuan 52 paket setahun,” ujar Poppy.
Apabila dihitung secara rasional dengan penanganan yang tepat, seharusnya Pemkot Serang bisa memberikan prioritas kepada Dinsos. Dari sisi jumlah, Kota Serang mencatat terdapat sekitar 121.000 PMKS, harusnya angka itu dibagi selama lima tahun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang.
“Tapi kami hanya bisa memberikan bantuan 17 saja, kapan terkejar. Mestinya kan 121.000 dibagi selama lima tahun RPJMD, jadi dalam satu tahun harusnya ada diangka 25.000 penerima bantuan. Intinya, sebenarnya idealnya itu 20 ribu setahun. Kalau seperti ini minimal 20 tahun baru bisa selesai,” tandasnya. (Red)