SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Berdasarkan data dari Puskesmas Kilasah, sebanyak 663 warga di lima Kelurahan di Kecamatan Kasemen, Kota Serang terdeteksi mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) sejak awal tahun 2024.
Ratusan warga yang terjangkit ISPA itu tersebar di Kelurahan Kilasah, Kelurahan Mesjid Priayi, Kelurahan Terumbu, Kelurahan Warung Jaud dan Kelurahan Bendung.
Kepala Puskesmas Kilasah, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Murni Diasfara mengatakan, pada semester satu tahun 2024 kasus di wilayah kerjanya menduduki peringkat pertama dengan jumlah 663 kasus ISPA dan didominasi oleh anak-anak.
“Kebanyakan yang terkena ISPA itu anak-anak, mulai dari usia nol sampai tujuh tahun, dan disusul orang dewasa hingga lansia,” katanya, Senin (22/7/2024).
Dia menjelaskan, banyaknya kasus ISPA di Kecamatan Kasemen diakibatkan beberapa faktor, salah satunya perubahan cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi di sejumlah daerah, khususnya Kota Serang. Ditambah dengan tingginya aktivitas kendaraan bermotor yang menyebabkan polusi udara semakin parah.
“Faktor yang mempengaruhi penyakit ISPA itu perubahan cuaca ekstrem. Sehingga, debu dan polusi bertebaran akibat aktivitas pengguna jalan yang menggunakan kendaraan bermotor. Ada 663 warga yang menderita Ispa dan didominasi oleh anak-anak, yang juga rentan terhadap debu,” ujarnya.
Bahkan, menurut dia, kasus ISPA tahun ini akan terus bertambah dan mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Apalagi, jika masyarakat masih belum sadar akan kebersihan lingkungan, termasuk kebiasaan merokok, karena penyebaran ISPA dipengaruhi dengan aspek-aspek tersebut yang juga ditunjang dengan daya tahan tubuh.
“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih sama. Tapi kemungkinan akan terus bertambah tahun ini. Makanya, kami akan melakukan pencegahan dengan memasifkan sosialisasi untuk menekan angka penderita ISPA,” tuturnya.
Meski demikian, dia mengaku, dari ratusan warga yang terjangkit ISPA semuanya tertangani dengan baik dan tidak ada kasus meninggal dunia akibat infeksi tersebut. Namun, dia meminta masyarakat untuk menggunakan masker saat beraktivitas, khususnya berkendara sepeda motor.
“Belum ada pasien yang meninggal dunia, dan masyarakat diimbau untuk menerapkan pola hidup sehat, dan pentingnya penggunaan masker untuk beraktivitas sehari-hari,” tandasnya. (Red)