SERANG, BANTENINTENS.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Serang, mencatat pada semester satu tahun 2024 kekerasan terhadap anak angkanya sudah mencapai sekitar 35 kasus yang didominasi kekerasan seksual hingga perundungan.
Kepala DP3AKB Kota Serang, Anthon Gunawan mengaku cukup kewalahan dengan maraknya kasus kekerasan seksual pada anak. Sekalipun sering dilakukan sosialisasi hingga edukasi, namun setiap tahunnya terus terjadi dan mengalami peningkatan cukup signifikan.
“Kasus yang terjadi sampai semester satu kemarin didominasi oleh kekerasan seksual terhadap anak. Cukup prihatin bagi kita ternyata kekerasan ini setiap tahunnya selalu ada, padahal kami sudah gembor-gemborkan,” katanya, Selasa (27/8/2024).
Dia juga meminta kepada masyarakat, khususnya para orang tua untuk mengawasi serta menjaga anak-anaknya sebagai bentuk perlindungan terhadap hal-hal tersebut.
“Kami harapkan para orang tua bisa menjaga anak-anaknya agar lebih memahami risiko-risiko yang akan terjadi. Mudah-mudahan bisa meminimalisir,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, dia mengakui kasus kekerasan anak di Kota Serang cukup tinggi dan didominasi dengan kekerasan seksual dan perundungan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan bermain.
“(Bullying) ini terjadi di Kota Serang, dan sampai bulan ini (Agustus) sudah ada 35 kasus. Sudah ditangani sepenuhnya,” ujarnya.
Mengenai kasus kekerasan anak di Kota Serang, dikatakan dia, sebagian besar telah tertangani dan dilakukan mediasi dengan pihak-pihak terkait. Namun, sampai saat ini masih banyak korban kekerasan merasa khawatir dan lebih memilih tidak melapor karena dikhawatirkan adanya penekanan dari berbagai pihak.
“Kasus kekerasan terhadap anak sudah tripatit, dan ditangani oleh DP3AKB, kepolisian, dan kejaksaan. Tapi, kan kasihan bagi anak-anak yang dibully dan didisiksa tetapi diam, dia tidak berani untuk melaporkan. Maka, kami harus hadir di situ,” tandasnya. (Red)